Ekonomi . 02/01/2025, 08:12 WIB

Menteri PKP Maruarar Sirait Bahas Peningkatan Porsi FLPP dan Isu Perumahan di BPKP

Penulis : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, melakukan kunjungan konsultasi ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Rabu, 1 Januari 2025, malam.

Kunjungan itu untuk membahas sejumlah isu penting di sektor perumahan, salah satunya adalah soal Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Ara, demikian Maruarar biasa disapa, menginginkan adanya perubahan skema Bantuan Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang semula porsi APBN sebesar 75 persen dan porsi Bank 25 persen, akan diubah menjadi 50:50.

"Tujuan utama kita adalah meningkatkan jumlah penerima manfaat FLPP. Kami ingin lebih banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaat program ini," ujar Ara, ditemui setelah pertemuan.

Menurut Ara, FLPP merupakan program unggulan kementeriannya karena langsung menyentuh masyarakat yang membutuhkan.

"Saya harus jujur, FLPP adalah program kementerian perumahan yang paling bagus. Masyarakat merasa bahagia dengan adanya program ini," tambahnya.

Namun, Ara menegaskan pentingnya memperketat aturan agar penerima manfaat benar-benar yang berhak.

"Yang dapat FLPP haruslah mereka yang memang membutuhkan, bukan anak orang kaya atau pengangguran yang justru tak memiliki rumah," katanya.

Selain itu, pertemuan dengan BPKP juga membahas upaya perbaikan dan pengelolaan Wisma Atlet Kemayoran. Ara menyebutkan bahwa tempat tersebut memiliki nilai sejarah, terutama saat digunakan sebagai pusat penanganan COVID-19.

"Wisma Atlet adalah Wisma Perjuangan. Banyak dokter yang berjuang di sana untuk keselamatan banyak jiwa. Kami ingin pengelolaannya sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Ara juga memastikan bahwa skema FLPP yang baru tetap akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Keuangan hingga OJK.

"Kami akan berbicara dengan semua pihak, memastikan skema 50:50 ini bermanfaat bagi masyarakat, bank, dan developer," tambah Ara.

Dengan perubahan ini, diharapkan program FLPP dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dalam sektor properti.

"Industri properti melibatkan banyak sektor, seperti semen, pasir, batu, hingga kayu. Ini bisa menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Ara.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan BPKP selama dua bulan terakhir. Ara berharap koordinasi yang baik ini dapat terus berlanjut untuk memastikan bahwa program-program perumahan berjalan sesuai rencana.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com