fin.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan optimisme terkait potensi Indonesia mencapai swasembada pangan. Ia menyoroti tren ekspor pangan yang menunjukkan perkembangan positif dalam beberapa tahun terakhir.
Tren ini, menurutnya, menandakan bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri sekaligus memperluas pasar ekspor, asalkan pengelolaannya dilakukan secara profesional.
Peningkatan Ekspor Komoditas Pangan
Data dari periode 2019 hingga 2023 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam ekspor sejumlah komoditas pangan.
Salah satu contoh yang mencolok adalah ekspor beras. Pada periode tersebut, ekspor beras Indonesia mencatatkan kenaikan 16,09 persen. Selain beras, gula juga tercatat mengalami kenaikan ekspor sebesar 1,80 persen.
Mendag Budi juga mencatat bahwa ekspor telur ayam mengalami lonjakan luar biasa, dengan kenaikan mencapai 93,96 persen, sementara ekspor daging ayam ras meningkat 33,79 persen.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa komoditas pangan Indonesia mulai mendapat tempat di pasar internasional.
Produk Pertanian Berkinerja Ekspor Luar Biasa
Salah satu komoditas unggulan Indonesia yang terus menunjukkan performa ekspor luar biasa adalah minyak sawit mentah (CPO).
Baca Juga
Pada periode Januari–Oktober 2024, ekspor CPO dan produk turunannya tercatat senilai USD 22,92 miliar dengan volume ekspor mencapai 32,68 juta ton.
Mendag Budi menegaskan bahwa kebutuhan dalam negeri sudah tercukupi, dan kelebihan produksi diekspor ke pasar global.
Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa komoditas pertanian Indonesia memiliki potensi ekspor yang besar, terutama jika dikelola dengan baik.
“Kita harus terus menjaga kualitas dan kuantitas produk pangan agar pasar ekspor kita terus berkembang,” ujar Budi.
Komoditas Pangan yang Diekspor Indonesia
Selain beras, gula, telur, dan daging ayam, Indonesia juga berhasil mengekspor berbagai komoditas pangan lainnya. Di antaranya, gula sebanyak 608,56 ribu ton, ikan 509,91 ribu ton, jagung 56,73 ribu ton, bawang merah 13,60 ribu ton, dan susu 10,05 ribu ton.
Ekspor ini menunjukkan bahwa produk pertanian Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga berkompetisi di pasar internasional.
Tantangan dan Peluang Menuju Swasembada Pangan
Mendag Budi menambahkan, untuk mencapai swasembada pangan, pengelolaan yang baik menjadi kunci utama. Ia menyarankan agar upaya ini disinergikan dengan pemerintah daerah.
Sinergi tersebut dimulai dari identifikasi masalah hingga implementasi solusi, guna memastikan kebutuhan pangan dalam negeri dapat terpenuhi secara optimal.