fin.co.id -- Seniman Yos Suprapto pantang menyerah untuk memamerkan karya-karyanya meski diturunkan dari pameran di Galeri Nasional Indonesia.
Karya Yos diturunkan dari Galeri Nasional Indonesia dengan tema 'Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan' ini lantaran ada ketidaksepahaman narasi dan tema pameran antara dirinya dengan kurator.
Selain itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut adanya konten vulgar dan SARA yang membuat lukisan-lukisan Yos tak bisa tampil di galeri tersebut.
Padahal, Yos menegaskan bahwa karya-karya, baik lukisan maupun instalasi, yang ada pada pameran ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Pameran ini juga merupakan hasil dari penelitian ilmiahnya tentang tanah dari seluruh penjuru Tanah Air yang dilakukannya sejak 15 tahun silam.
"Kita bertiga, saya sebagai seniman, pihak Galeri Nasional Indonesia, dan mantan kurator itu sudah mencapai kesepakatan, kita belum menemukan titik temu, mulai dari pemahaman narasi. Jadi pameran ini tidak bisa dilanjutkan," tandas Yos di Jakarta, 23 Desember 2024.
Melalui pameran ini, ia ingin menyadarkan masyarakat Indonesia tentang kedaulatan pangan sejati yang seharusnya bisa diwujudkan di bumi Nusantara.
Baca Juga
"(Lukisan-lukisan ini) akan saya pamerkan di tempat lain karena ini punya misi proses penyadaran terharap masyarakat di Indonesia bahwa kita sebagai bangsa yang berdaulat seharusnya memiliki kedaulatan pangan," kata.
Adapun ia mengaku sudah mendapatkan tawaran-tawaran dari galeri di sejumlah daerah untuk menggelar pameran tersebut.
Namun demikian, ia belum membuat keputusan karena masih perlu memperbaiki kondisi kesehatannya yang kurang baik.
Meski gagal tampil di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Yos mengatakan bahwa tiga lukisan di antaranya sudah terjual.
"Sudah ada tiga lukisan yang laku terjual," ungkapnya.
Sementara itu, Yos telah menurunkan seluruh lukisan yang telah tertata rapi di Galeri Nasional Indonesia, termasuk lima lukisan diduga mirip Jokowi yang dilarang tampil oleh kurator.
Terdapat total 37 karya yang tersimpan di galeri tersebut, termasuk beberapa karya kecil yang tidak dipamerkan.
"Kita turunkan dengan packing seperti halnya mereka datang ke sini, supaya tidak rusak," katanya. (Annisa/dsw).