Kisah Haru Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven: Perjuangan Seorang Ibu untuk Tidur Bersama Anaknya

fin.co.id - 19/12/2024, 09:09 WIB

Kisah Haru Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven: Perjuangan Seorang Ibu untuk Tidur Bersama Anaknya

Paula Verhoeven (Hasyim/Disway)

fin.co.id - Perceraian selebriti Baim Wong dan Paula Verhoeven kini memasuki babak yang penuh emosi. Tidak hanya soal pembagian harta, tetapi juga soal hak asuh anak yang menjadi perhatian publik.

Dalam sebuah sidang di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Rabu, 18 Desember 2024, Paula melalui kuasa hukumnya, Alvon Kurnia Palma, menyampaikan pesan yang begitu menyentuh hati.

Pesan Haru dari Paula untuk Baim Wong

Paula Verhoeven, yang sudah lama terpisah dari anak-anaknya, mengungkapkan permintaannya yang sangat sederhana namun penuh makna sebagai seorang ibu: ia ingin dapat tidur bersama anaknya. Sayangnya, hingga saat ini, Baim Wong tidak mengizinkan Paula untuk tidur bersama sang anak.

"Dan terakhir permintaan dari Paula, bahwa sampai saat ini dia belum bisa bertemu dengan anak," ungkap Alvon Kurnia Palma usai sidang. "Bukan tidak bertemu, tapi belum bisa tidur bersama anak. Itu sih pesan beliau, semoga nanti bisa bersama dengan anak," lanjutnya.

Kisah Perjuangan Seorang Ibu

Terkadang, dalam kisah perceraian, perasaan seorang ibu bisa terlupakan di tengah proses hukum dan pertarungan hak asuh. Namun, cerita Paula ini membuka mata kita akan perjuangan seorang ibu yang hanya menginginkan hak untuk merawat dan dekat dengan anak-anaknya.

Tidur bersama, sebuah momen yang seharusnya menjadi hak alami ibu dan anak, ternyata harus diperjuangkan di ruang sidang.

Baim Wong, yang dikenal dengan sikapnya yang lebih tertutup, sempat menyatakan bahwa dirinya tidak membatasi pertemuan Paula dengan anak-anak mereka.

Namun, menurut kuasa hukum Paula, pernyataan itu bertolak belakang dengan kenyataan. Pasalnya, hingga saat ini Paula masih merasa ada batasan dalam mengakses anak-anaknya, salah satunya dalam hal tidur bersama.

Akses Terbatas yang Menyakitkan

“Kalo itu misalnya disyaratkan ke kantor, itu pembatasan. Hanya di situ boleh, kan gitu kan itu namanya pembatasan,” jelas Alvon. Pernyataan ini menggambarkan betapa Paula merasa haknya sebagai ibu terbatasi, terutama dalam momen-momen yang begitu penting dalam tumbuh kembang anak.

Kisah ini semakin menyentuh hati karena Paula hanya menginginkan kebersamaan yang sederhana dengan anak-anaknya, yang sering kali terhalang oleh ketegangan yang muncul akibat perceraian.

Sebuah permintaan yang terlihat kecil, namun sebenarnya sangat berarti bagi seorang ibu yang hanya ingin memastikan anak-anaknya merasa aman dan penuh kasih sayang.

Harapan untuk Kebersamaan yang Utuh

Meskipun dalam proses perceraian ini ada banyak tantangan, Paula tetap berharap agar suatu hari nanti dia bisa tidur bersama anak-anaknya, merasakan kembali kebersamaan yang selama ini terpisah.

Kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya peran seorang ibu dalam kehidupan anak, meskipun dalam situasi yang penuh drama dan perpisahan.

Semoga perjuangan Paula ini mendapatkan jalan keluar yang adil, dan anak-anak mereka bisa merasakan kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Sebuah kisah yang tidak hanya tentang perceraian, tetapi juga tentang hak seorang ibu untuk tetap hadir dalam kehidupan anak-anaknya, meski dalam kondisi yang penuh dinamika.

Sigit Nugroho
Penulis