Cegah Stunting, Ratusan Remaja Putri di Kabupaten Tangerang Dibekali Cara Hidup Sehat

fin.co.id - 17/12/2024, 12:40 WIB

Cegah Stunting, Ratusan Remaja Putri di Kabupaten Tangerang Dibekali Cara Hidup Sehat

Poto Bersama, Ratusan Remaja Putri di Kabupaten Tangerang Ikuti Seminar Pencegahan Stunting. (Rikhi Ferdian)

fin.co.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menggelar seminar bertemakan Gerak Bersama, Sehat Bersama, Putus Rantai Putus Rantai Stunting Sejak Remaja, di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, pada Selasa 17 Desember 2024.

Seminar yang diikuti oleh ratusan remaja putri pelajar SMP dan SMA ini bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional tingkat Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Ahmad Muchlis, mengatakan seminar yang audiensnya melibatkan para remaja putri ini merupakan bagian dari rencana besar pemerintah daerah dalam upaya penanganan stunting.

"Penanganan stuntingnya kita mulai dari remaja putri, baru kemudian ibu hamil, dan selanjutnya balita. Jadi kita mulai lebih awal dari remaja putri," kata Muchlis.

Menurutnya, berdasarkan kajian diketahui 50 persen remaja putri malas bergerak dan jarang berolahraga, kemudian 14 persennya kelebihan berat badan, dan 10 persen diantaranya kurang berat badan.

Bahkan, dari hasil screening Hemoglobin (HB) di tahun 2023 ternyata ada sekitar 20 persen remaja putri di Kabupaten Tangerang mengalami anemia ringan. Oleh karenanya setiap hari Rabu Dinkes Kabupaten Tangerang rutin memberikan tablet tambah darah kepada seluruh remaja putri SMP dan SMA melalui program Garasi Gemilang.

"Jadi hari ini penguatan lagi bagaimana supaya adik-adik remaja putri SMP, SMA itu mau memaksimalkan upaya untuk menjaga kebugaran tubuh supaya konsentrasi belajarnya lebih fokus. Kalau sehat kan bisa mencegah stunting untuk anaknya juga, kelak,"  ujarnya.

Dikatakan Muchlis, dalam seminar ini para remaja putri diberikan kiat-kiat untuk menjaga tubuh supaya bugar dan sehat dari n arasumber ahli gizi dan ahli olahraga.

Dengan harapan setelah mengikuti seminar ini mereka mau bergerak, jangan malas berolahraga, dan makan makanan dengan gizi seimbang.

" Iya buat anak-anak remaja kan dengan smartphone bisa melihat tuh, makanan dengan gizi seimbang itu seperti apa. Intinya tubuh harus tetap bergerak," ucapnya.

Sementara itu, terkait dengan prevalensi stunting di Kabupaten Tangerang, ia menyebut bahwa hingga akhir 2024 adalah 5,9 persen. Jumlah tersebut jauh di bawah angka nasional sebesar 20 persen.

Pihaknya berkomitmen akan menuntaskan masalah stunting di Kabupaten Tangerang melalui program-program yang berkelanjutan. Diantaranya melalui program gerebek posyandu dan pengutan 25 keterampilan bagi kader posyandu.

" Jadi Insya Allah target kita zero new stunting. Pada saat ini kami sudah berupaya mulai dari remaja putri, terus kemudian juga kami memberikan makanan untuk ibu hamil yang bermasalah dengan gizi," tandasnya. /p>

Rikhi Ferdian Herisetiana
Penulis