IDI Borong Ingatkan Kaum Wanita tentang Bahaya Kanker Serviks

Kalo seorang wanita mulai berhubungan seksual di usia muda, terutama sebelum 20 tahun, atau punya banyak pasangan seksual, risiko terinfeksi HPV jadi lebih tinggi. Hal ini karena tubuh mereka lebih rentan terhadap virus.

3. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Wanita yang sistem imunnya lemah, seperti penderita HIV/AIDS, punya risiko lebih besar terkena kanker serviks. Virus HPV jadi lebih gampang menyerang tubuh yang daya tahan tubuhnya lemah.

4. Bergonta-Ganti Pasangan

Punya banyak pasangan seksual atau berhubungan dengan seseorang yang juga punya banyak pasangan meningkatkan peluang terkena infeksi HPV. Makanya, penting banget buat menjaga kesehatan seksual.

Pencegahan Itu Penting!

Seperti membangun fondasi rumah, pencegahan adalah langkah awal yang paling kokoh untuk melawan kanker serviks.

Salah satu cara paling efektif adalah dengan melakukan vaksinasi HPV. Vaksin ini bisa melindungi wanita dari sebagian besar jenis HPV penyebab kanker serviks.

Selain itu, jangan lupa untuk rutin melakukan Pap smear atau tes IVA buat deteksi dini. Anggap aja ini seperti inspeksi rutin buat memastikan struktur tetap kuat dan sehat.

Pilihan Pengobatan untuk Kanker Serviks

Buat yang sudah didiagnosis, nggak perlu panik. Ada beberapa jenis pengobatan yang direkomendasiin IDI, tergantung pada stadium kanker dan kondisi pasien. Berikut adalah beberapa opsi pengobatannya:

1. Cisplatin

Cisplatin adalah obat kemoterapi yang paling sering digunakan. Obat ini bekerja dengan menghentikan perkembangan sel kanker dan biasanya diberikan melalui infus.

2. Pembrolizumab

Obat ini membantu menghambat pembentukan pembuluh darah baru yang diperlukan tumor untuk tumbuh. Biasanya, pembrolizumab direkomendasikan untuk pasien yang kondisinya sudah buruk setelah kemoterapi.