Viral! Petugas SPBU Ditonjok Pengendara Mobil Meski Sudah Minta Maaf Berkali-kali Gegara Salah Ucap

fin.co.id - 14/12/2024, 16:20 WIB

Viral! Petugas SPBU Ditonjok Pengendara Mobil Meski Sudah Minta Maaf Berkali-kali Gegara Salah Ucap

Viral! Petugas SPBU Ditonjok Pengendara Mobil Meski Sudah Minta Maaf Berkali-kali Gegara Salah Ucap

fin.co.id- Seorang petugas SPBU di Rest Area Km 429 Tol Semarang-Solo menjadi korban kekerasan setelah salah menyebut nominal transaksi saat pengisian bahan bakar. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 12 Desember 2024, pukul 16.45 WIB, dan terekam CCTV hingga viral di media sosial.

Imam Muaji, Supervisor SPBU tersebut, menjelaskan insiden ini bermula ketika sebuah mobil Toyota All New Avanza hitam mengisi bahan bakar Pertalite sebesar Rp25 ribu. Sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP), petugas SPBU harus mengonfirmasi nominal sebelum dan sesudah pengisian.

“Petugas kami, Okta, sudah menjalankan SOP dengan menyebutkan ‘Pertalite Rp25 ribu, mulai dari angka 0 ya, Pak,’” jelas Imam saat dikutip pada Jumat, 13 Desember 2024.

Namun, setelah selesai pengisian, Okta tidak sengaja salah ucap dan menyebut nominal, "Pertalite sudah pas Rp205 ribu," bukan Rp25 ribu. Kesalahan ini memicu amarah pengemudi, yang menganggap ucapan tersebut sebagai bentuk ejekan.

Pemukulan Bermula dari Salah UcapMeski Okta segera meminta maaf dan menjelaskan bahwa kesalahan tersebut tidak disengaja, amarah pengemudi tetap memuncak. Pengemudi bahkan turun dari mobil sambil membawa batang besi dan langsung memukul Okta.

“Nah, dari mobil, pelanggan itu mengambil besi, lalu keluar dan terjadilah pemukulan,” lanjut Imam.

Okta Sudah Sesuai SOPImam memastikan bahwa Okta tidak melanggar SOP. Ia sudah menjalankan prosedur dengan benar, termasuk menyebutkan nominal sebelum dan sesudah pengisian bahan bakar.

"Okta hanya salah ucap nominal, dan itu murni kekhilafan. Tidak ada kesalahan lain," pungkasnya.

Aksi kekerasan ini mendapatkan kecaman dari warganet setelah video dari CCTV SPBU tersebar di media sosial. Banyak yang menyayangkan tindakan pemukulan terhadap petugas SPBU yang hanya melakukan tugasnya.

Kasus ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya menjaga emosi dan menghormati pekerja layanan publik.

Ari Nur Cahyo
Penulis