Letnan Kolonel Melanie Lake: Cara Negara Memperlakukan Perempuan Jadi Penentu Kedamaian

fin.co.id - 14/12/2024, 22:04 WIB

Letnan Kolonel Melanie Lake: Cara Negara Memperlakukan Perempuan Jadi Penentu Kedamaian

Letnan Kolonel Melanie Lake mengatakan Perempuan Jadi Penentu Kedamaian Negara--

fin.co.id - Kedamaian suatu negara ditentukan seberapa baik negara itu memperlakukan perempuan. Keamanan fisik perempuan merupakan salah satu indikator keamanan negara yang paling dapat diandalkan.

Hal itu disampaikan Letnan Kolonel Melanie Lake dari Angkatan Bersenjata Kanada dalam simposium tentang kepemimpinan yang responsif terhadap gender di Jakarta pada Sabtu, 14 Desember 2024.

“Beberapa inisiatif penelitian menemukan prediktor terbaik untuk kedamaian suatu negara bukanlah tingkat kekayaan, demokrasi, demografi negara, atau identitas agama. Tetapi seberapa baik negara itu memperlakukan perempuan,” ujar Melanie Lake.

Perwira ini menambahkan negara dengan tingkat ketimpangan gender yang lebih tinggi cenderung mengalami konflik internal.  Sedangkan, negara dengan tingkat kekerasan terhadap perempuan yang lebih tinggi cenderung terlibat dalam pertikaian antarnegara.

“Mekanisme di balik korelasi ini mencakup gagasan bahwa masyarakat yang menormalisasi kekerasan terhadap perempuan cenderung menormalisasi kekerasan secara umum,” imbuhnya.

Menurut Lake, ketimpangan gender sering berkorelasi dengan struktur kekuasaan yang lebih termiliterisasi dan hierarkis. Negara dengan kesetaraan gender yang lebih baik akan memiliki pendekatan yang lebih kolaboratif dalam menyelesaikan konflik.

“Jadi, partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan sering kali mengarah pada strategi penyelesaian konflik yang lebih damai,” paparnya.

Karena itu, lanjutnya, kesetaraan gender seharusnya menjadi hal yang penting bagi mereka yang bekerja di bidang keamanan internasional.

Simposium ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Kanada dan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI.

Kegiatan itu menjadi acara penutup kursus "Perspektif Perempuan dan Gender di Angkatan Bersenjata" yang digelar pada 9-14 Desember 2024 dan diikuti peserta dari Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

Rizal Husen
Penulis