Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan anak-anak yang terkena dampak tetap bisa melanjutkan pendidikan mereka meskipun dalam situasi yang sangat berat.
Teguh Setyabudi juga mengungkapkan bahwa bantuan lain yang diperlukan akan terus disalurkan, termasuk peralatan untuk kehidupan sehari-hari di pengungsian.
Ia menjelaskan, “Kami akan terus memantau dan menyalurkan kebutuhan pengungsi. Kesejahteraan mereka menjadi prioritas kami, terutama bagi anak-anak yang sangat membutuhkan perhatian ekstra.”
Momen Kepedulian yang Menginspirasi
Kunjungan Gibran yang hanya berlangsung sekitar 30 menit ini mungkin terkesan singkat, namun dampaknya sangat besar.
Kehadirannya di tengah-tengah pengungsi, terutama di kalangan anak-anak, memberikan rasa nyaman dan rasa peduli yang mendalam dari pemerintah kepada warganya.
Selain itu, Gibran juga memperlihatkan kepada kita bahwa dalam situasi krisis, kepedulian sosial dan rasa kemanusiaan harus selalu dijaga dan diperkuat.
Sebagai seorang pemimpin muda, Gibran menunjukkan bahwa aksi nyata jauh lebih penting daripada kata-kata.
Baca Juga
Dengan bantuan yang disalurkan dan perhatian yang diberikan, Gibran berharap bisa mengurangi beban penderitaan yang ditanggung oleh warga, terutama anak-anak yang tak berdosa. (Cahyono/DSW)