fin.co.id - Ketegangan yang terjadi di Suriah, dapat memengaruhi stabilitas pasokan dan harga minyak global.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, termasuk Pertamina sebagai salah satu perusahaan energi utama di Indonesia.
"Kondisi harga minyak dunia dipengaruhi banyak faktor, antara lain kondisi geopolitik," kata Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri di Kementerian BUMN dikutip Selasa 10 Desember 2024.
"Tentunya kita juga prihatin dengan kejadian yang terjadi di Suriah dan tentunya dengan diplomasi, kita selalu mendorong supaya para pemimpin dunia semakin bijak dan bisa mencari jalan damai," tambah Simon.
Baca Juga
- Sri Mulyani Klaim Pengelolaan Utang APBN Dilakukan Secara Hati-Hati
- Kembali Digelar, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Siap Bawa Produk Lokal Mendunia
Meskipun demikian, Pertamina memastikan bahwa operasional perusahaan hingga saat ini masih berada dalam kondisi aman.
"Kita sudah siapkan antisipasi sejauh ini, kita ya masih aman," terang Simon.
Pertamina berkomitmen menjaga suplai energi di dalam negeri agar tetap stabil meskipun terjadi dinamika internasional.
Salah satu upaya antisipasi yang dilakukan adalah dengan mempertimbangkan jalur distribusi kapal-kapal yang mengangkut minyak.
"Dan tentunya untuk rute dari kapal-kapal kita yang melewati wilayah yang konflik tentunya kita antisipasi mencari jalur lain yang lebih aman dan tentunya harus kita perhatikan juga ongkos logistiknya," tutur Simon.
Baca Juga
- BRI Microfinance Outlook 2025 Hadirkan Narasumber Terkemuka Dunia
- BUMN Siapkan 340 Pesawat Baru untuk Penuhi Kebutuhan Penerbangan Domestik Indonesia
Namun, perubahan rute ini kata Simon tentu tidak terlepas dari tantangan, seperti potensi kenaikan biaya logistik.
Jika kapal harus menghindari daerah konflik dan memilih jalur lain, ada konsekuensi berupa peningkatan biaya transportasi.
"Apabila jalur seandainya melewati daerah konflik terlalu berisiko, dan kita melewati jalur lainnya yang tentunya biaya cost-nya lebih jauh dan lebih tinggi," ujar Simon.
"Tentunya harus ada alternatif lain yang kami ambil tapi untuk posisi saat ini kami masih aman dan bisa terkendali," tandasnya. (Sab)