fin.co.id - Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) menggandeng Lembaga Takmir Masjid (LTM PBNU) menggelar program Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jumat Angkatan ke-5. Tujuannya, untuk meningkatkan kompetensi para imam dan khatib agar mampu menyampaikan dakwah yang lebih berkualitas, sesuai dengan tuntutan zaman, serta menjawab kebutuhan masyarakat
Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa mengatakan, kegiatan ini tidak hanya fokus pada peningkatan ilmu agama. Tetapi, sambungnya, juga pada pembentukan karakter dan etika para dai dan khatib.
"Kami ingin para kader NU yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki adab yang baik, serta mampu menghadapi tantangan zaman dengan dakwah yang sejuk, mendidik, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin 9 Desember 2024.
Dia berharap, melalui program ini, akan lahir dai dan khatib yang tidak hanya memiliki pemahaman mendalam tentang agama. Tetapi juga, kata dia, mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas.
Baca Juga
- Mendagri Jelaskan Pentingnya Percepatan Pelantikan Kepala Daerah
- Pemerintah dan DPR Sepakat Pelantikan Kepala Daerah Non-Sengketa Dilaksanakan 6 Februari 2025
Sekretaris LD PBNU, KH Nurul Badruttamam menyatakan, standarisasi ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas para dai dalam menyampaikan dakwah yang bermanfaat dan dapat diterima oleh seluruh kalangan masyarakat.
"Kami sangat mendukung wacana pemerintah untuk memberikan sertifikasi bagi para juru dakwah/dai daiyah di Indonesia. Ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan profesionalisme para dai, agar mereka dapat lebih siap dalam menjalankan tugas dakwah di tengah tantangan zaman," terangnya.
Dia juga menambahkan, program ini akan terus berlanjut dan rencananya akan menyelenggarakan kegiatan serupa di berbagai provinsi di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan kualitas dakwah di daerah-daerah yang lebih luas.
Sementara itu, Sekretaris LTM PBNU KH Ahmad Zayadi mengingatka dakwah yang berkualitas adalah dakwah yang mampu memberikan dampak positif, baik untuk kehidupan sosial masyarakat dan juga pribadi.
"Dakwah tidak hanya tentang menyampaikan pengetahuan, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa memberikan dampak yang nyata dalam kehidupan masyarakat. Kita ingin agar dakwah yang disampaikan mampu membangun karakter yang lebih baik, tidak hanya sebagai pengetahuan tetapi juga sebagai amal yang bermanfaat," tuturnya.
Baca Juga
- AHY Bakal Evaluasi Proyek Strategis Nasional Bersama Kementerian Terkait
- Menko PMK Ungkap Isi Kesepakatan Damai di Kemdiktisaintek
Dia berharap para peserta dapat terus belajar dan mengembangkan diri untuk menjadi dai yang tidak hanya berpengetahuan, tetapi juga berbudi pekerti luhur.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah, termasuk Grobogan, Brebes, dan kota lainnya. Para peserta mendapatkan materi mengenai penulisan teks khutbah yang relevan dengan perkembangan zaman serta pembekalan mengenai penyampaian khutbah yang dapat diterima oleh jamaah dari berbagai latar belakang. Dalam acara tersebut, 85 peserta juga diminta untuk menulis teks khutbah secara hati-hati, mengingat pentingnya akurasi dalam penulisan, terutama dalam era digital yang sangat cepat.
Dengan kegiatan Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jumat Angkatan ke-5, LD PBNU berharap dapat terus melahirkan kader-kader dakwah yang lebih berkualitas dan mampu menjawab tantangan zaman. Program ini juga menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas dakwah di masjid-masjid di seluruh Indonesia, khususnya dalam lingkungan NU.
Kegiatan ini dihadiri tokoh PBNU dan sejumlah narasumber penting yang kompeten dibidangnya, antara lain Wasekjend PBNU KH. M. Silahuddin, MH., Ketua PWNU DKI Jakarta Dr. KH. Syamsul Maarif, MA., Wakil Sekretaris LD PBNU KH. Ahmad Nurul Huda Haem, serta sejumlah pengurus LD PBNU lainnya, seperti KH. Mahfudz Hamid, KH. Samsul Rahman, MA., dan KH. Ahmad Rosyidin Mawardi.