fin.co.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) menyebutkan, Gedung KBRI Damaskus terkena peluru nyasar. Peluru nyasar itu mengenai atap bangunan dan tembus hingga ruang rapat.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha mengatakan, peluru nyasar itu terjadi setelah beberapa kali ledakan besar di sekitar Kota Damaskus, Suriah, Minggu 8 Desember 2024. Namun, Kemlu RI memastikan tak ada WNI yang terluka akibat peluru nyasar tersebut.
"Terdapat pula peluru nyasar yg mengenai atap gedung KBRI tembus hingga ruang rapat, namun tidak ada WNI yang terluka,” kata Judha dalam keterangannya, Senin 9 Desember 2024.
Judha memastikan, pertempuran di Damaskus yang memanas itu mulai mereda usai Presiden Suriah, Assad melarikan diri ke Rusia. Namun, situasi keamanan masih sangat dinamis, terlebih karena sempat terjadi ledakan besar di sekitar Damaskus yang diduga berasal dari serangan udara pasukan Israel.
Baca Juga
- 66 Orang Tewas Dalam Kebakaran Hotel di Turki
- Barron Trump Tunjukkan Karakter Berkelas Setelah Ayahnya Dilantik sebagai Presiden ke-47 AS
“Situasi keamanan masih sangat dinamis. Terdapat beberapa ledakan besar di sekitar kota Damaskus yg berasal dari serangan udara yg diduga dilakukan Israel,” ujarnya.
Sebagai informasi, konflik militer antara pemberontak dan pasukan nasional Suriah memanas selama lebih dari sepekan terakhir. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa Presiden Bashar Al-Assad telah digulingkan dan melarikan diri ke Moskow setelah pemberontak mengambil alih Damaskus.
Pemberontak suriah mengumumkan berakhirnya kekuasaan Presiden Bashar al-Assad pada Minggu, 8 Desember 2024. Mereka mengeklaim telah menggulingkannya ketika berhasil mengusasi Ibu Kota Damaskus dan membuat Bashar al-Assad melarikan diri.
(Ani)
Baca Juga
- Donald Trump Resmi Menjabat Presiden AS
- Hamas Lepas 3 Tawanan Israel Usai Kesepakatan Gencatan Senjata