Soroti Kasus Anak Bunuh Ayah-Neneknya di Lebak Bulus, BKKBN Ajak Orang Tua Ngobrol dengan Anaknya

fin.co.id - 05/12/2024, 07:40 WIB

Soroti Kasus Anak Bunuh Ayah-Neneknya di Lebak Bulus, BKKBN Ajak Orang Tua Ngobrol dengan Anaknya

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji (Anisha/Disway)

fin.co.id - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji mengajak seluruh orang tua untuk melakukan dialog dalam keluarga termasuk ke anaknya untuk mencegah kekerasan pada remaja.

"Keluarga harus banyak ngobrol. Anak dengan orang tua, orang tua dengan anak, suami dengan istri. Semua itu penting untuk menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga," kata Wihaji saat ditemui di Desa Mulyasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu, 4 Desember 2024.

Ia menyoroti anak-anak zaman sekarang lebih banyak mengobrol melalui media sosial.

"Medsos itu luar biasa pengaruhnya. Anak-anak lebih sering curhat ke medsos dibandingkan ke orang tua. Ini yang menjadi tantangan. Kita bukan anti teknologi, tapi harus bijak dalam memanfaatkannya," ungkapnya.

Baca Juga

Ia menekankan hal itu seharusnya tak boleh dilakukan. Ia mengatakan sebaiknya semua permasalahan diselesaikan dalam keluarga.

Oleh karena itu, BKKBN mendorong adanya gerakan "Ngobrol Bareng Keluarga" untuk meningkatkan keintiman dalam rumah tangga.

"Kekerasan yang terjadi pada remaja biasanya dimulai dari kurangnya perhatian di rumah. Solusinya harus dimulai dari keluarga. Problem keluarga diselesaikan di keluarga," jelas Wihaji.

Dia berharap, dengan gerakan mengobrol, permasalahan di dalam rumah tangga akan dapat diselesaikan.

"Ngobrol, insyaallah, itu mengurangi problem kita," katanya.

Baca Juga

Sebagai informasi, seorang anak berinisial MAS (14) nekat membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu, 30 November 2024.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan pihaknya sempat menanyakan kepada MAS perihal perlakuan orang tuanya.

Ia mengungkapkan bahwa MAS membunuh bukan karena dipaksa belajar.

"Bukan, bukan (motif pembunuhan bukan karena pelaku dipaksa terus belajar)," jelas Nurma.

Nurma menyampaikan tidak ada hal-hal aneh yang tersimpan di handphone milik MAS

"Yang jelas di HP tidak ada yang aneh ya. Jadi foto, kemudian video-video yang ada di dalam HP itu hanya lucu-lucuan saja. Jadi tidak ada yang janggal," tutur Nurma. (Anisha/DSW)

Sigit Nugroho
Penulis
-->