Ekonomi . 03/12/2024, 16:25 WIB
Pertumbuhan yang melambat: Ekonomi global diproyeksi menurun pada 2025-2026, dengan pertumbuhan Cina dan Eropa melambat. Namun, India dan Indonesia dinilai tetap stabil.
1. Tekanan inflasi: Penurunan inflasi global diprediksi melambat, bahkan berisiko naik akibat gangguan rantai pasok dan perang dagang.
2. Kenaikan suku bunga AS: Tingginya suku bunga AS akan menekan pasar global, termasuk pasar Indonesia.
3. Penguatan dolar AS: Penguatan dolar menekan nilai tukar banyak negara, termasuk rupiah.
Investasi ke Amerika: Preferensi investor global terhadap Amerika Serikat memicu pelarian modal dari negara berkembang.
Strategi Indonesia untuk Tetap Bertahan
Meski menghadapi tantangan, Perry optimistis Indonesia dapat mengantisipasi dampak ketidakpastian global dengan langkah-langkah strategis.
Ia menekankan pentingnya sinergi dalam lima area utama:
1. Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
2. Meningkatkan permintaan domestik melalui konsumsi dan investasi.
3. Produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional.
4. Pendalaman keuangan untuk pembiayaan perekonomian.
5. Digitalisasi sistem pembayaran dan ekonomi keuangan digital.
“Mari kita perkuat sinergi untuk melindungi bangsa dan rakyat dari gejolak global. Dengan stabilitas dan transformasi ekonomi, Indonesia akan terus menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia,” tutup Perry.
Dengan kontribusi yang terus meningkat dan langkah strategis yang diambil, Indonesia semakin menunjukkan perannya sebagai negara dengan potensi besar di tingkat global. Meskipun tantangan di depan cukup berat, optimisme untuk bertahan dan berkembang tetap menjadi pegangan.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com