Kakak kandung Budi Hartono ini juga berbagi kekayaan dari bisnis tembakau dan perbankan. Selain investasi besar di BCA, Michael Hartono memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektar di Kalimantan Barat. Kekayaannya tercatat sebesar 24,1 miliar dolar AS (Rp 381 triliun).
5. Sri Prakash Lohia
Pindah dari India ke Indonesia pada 1970-an, Sri Prakash Lohia mendirikan Indorama Corporation, yang memulai bisnisnya sebagai produsen benang pintal. Kini, Indorama bergerak di sektor petrokimia dengan produk seperti tekstil, poliolefin, sarung tangan medis, dan pupuk. Kekayaan Sri Prakash Lohia mencapai 8,7 miliar dolar AS (Rp 137 triliun).
6. Agoes Projosasmito
Sebagai presiden komisaris Amman Mineral Internasional, Agoes memiliki saham minoritas di perusahaan tambang tembaga dan emas ini. Selain itu, ia juga berinvestasi di Medco Energi Internasional dan Bumi Resources. Kekayaannya mencapai 6,6 miliar dolar AS (Rp 104 triliun).
Baca Juga
7. Tahir dan Keluarga
Pendiri grup Mayapada, Tahir, membangun kerajaan bisnisnya di sektor perbankan, perawatan kesehatan, dan properti. Keluarganya memiliki saham di Bank Mayapada dan Maha Properti Indonesia. Kekayaan Tahir dan keluarganya tercatat sebesar 5,3 miliar dolar AS (Rp 88 triliun).
8. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung, yang dikenal sebagai Si Anak Singkong, adalah pemilik CT Corp, yang membawahi perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.
Selain sebagai pengusaha, ia pernah menjabat Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia pada 2014. Kekayaan Chairul Tanjung mencapai 5,1 miliar dolar AS (Rp 80 triliun).
9. Dewi Kam