Ekonom Sebut Upaya Pemerintah Berikan Bansos Kurang Optimal Tanpa Jaminan Sosial

fin.co.id - 01/12/2024, 18:09 WIB

Ekonom Sebut Upaya Pemerintah Berikan Bansos Kurang Optimal Tanpa Jaminan Sosial

Diskusi Social Security Summit 2024 di Jakarta Selatan, Selasa (26/11).

fin.co.id - Ekonom senior sekaligus dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Teguh Dartanto, menyebut penguatan pemberdayaan ekonomi masyarakat akan kurang optimal tanpa adanya jaminan sosial.

Dikutip dari Antara, Teguh mengibaratkan upaya yang selama ini dilakukan pemerintah seperti memberikan umpan, kail, dan pelampung. Menurutnya, akan kurang optimal jika masyarakat hanya diberikan bantuan sosial (bansos) agar kondisi ekonomi bisa stabil tanpa adanya pelampung yang dalam hal ini jaminan sosial.

"Artinya, kalau orang berkegiatan secara produktif, itu juga nggak hanya ngomong pemerintah kasih bansos lalu produktif. Tapi, orang juga harus dikasih pelampung (jamsos) agar saat mancing kalau terpeleset nggak mati," jelas Teguh dalam diskusi Social Security Summit 2024 di Jakarta Selatan, Selasa (26/11).

Hal ini akan sangat berpengaruh bagi para pekerja informal yang jumlahnya hampir 60 persen. Jika tidak mempunyai perlindungan sosial akan mempengaruhi kondisi ekonomi.

"Ketika ada kecelakan kerja atau kematian pencari nafkah utama, langsung kondisinya drop, jatuh miskin. Ini yang terjadi. Nggak perlu semuanya (jamsostek), minimum aja, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) itu sudah cukup untuk melindungi pekerja informal agar produktif," terang Teguh.

Teguh menjelaskan dalam salah satu studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, menunjukkan bahwa perlindungan dari JKK dan JKM itu bisa mencegah turunnya kesejahteraan.

"Kalau orang yang sebenarnya sudah di atas, kalau dapat JKK-JKM itu kesejahteraannya nggak turun. Tetapi, ini bisa melindungi 32 ribu orang agar nggak jatuh miskin," ujarnya.

Menurutnya, saat sesorang memiliki JKM atau JKK, itu akan melindungi mereka dari jatuh miskin. Meski dengan uang dari jaminan sosial yang kecil, itu sudah bisa membantu terutama pekerja informal untuk lebih sejahtera.

"Tanpa intervensi pemerintah, hampir nggak mungkin kita bisa mencapai perlindungan sosial ketenagakerjaan yang universal. Terakhir, bahwa pemrintah harus fokus kepada pekerja rentan dan miskin, itu adalah langkah awal," tuturnya.

Sahroni
Penulis