fin.co.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan rapat koordinasi (rakor) dalam pembahasan transformasi Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Kami akan melanjutkan rapat kepada pihak yang terkait untuk merumuskan membuat konsep mengenai transformasi Bulog," ujar Zulhas di Konferensi Pers di Kantor Bolog, Jumat 29 November 2024.
Dalam kesempatan ini, Zulhas menjelaskan, ada dua opsi aturan untuk perubahan Bulog, yaitu Peraturan Presiden atau Revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
"Tadi memang banyak diskusinya karena ini baru rapat pertama antara lain misalnya ini apakah transformasi Bulog ini melalui perpres atau merubah undang-undang," jelasnya.
Ketum PartaiAmanat Nasional (PAN) memastikan perubahan status Bulog ini sudah mendapatkan lampu hijau dari Prabowo. Zulhas mengatakan, pihaknya telah menyampaikan langsung kepada Presiden Prabowo saat rapat terbatas di Istana Kepresidenan.
"Saya laporan (ke Prabowo) perlunya transformasi Bulog bahwa kami akan melanjutkan rapat kepada pihak yang terkait untuk merumuskan membuat konsep mengenai transformasi bulog dan Bapak Presiden pada saat itu memutuskan' silakan dilanjut," imbuhnya.
Menurut Zulhas, perubahan itu lebih cepat menggunakan Peraturan Presiden. Namun pemerintah masih akan mematangkan aturan pasti untuk perubahan dari Perum Bulog.
Baca Juga
Sementara saat ini Bulog berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Tadi kalau cepat Perpres, kalau lama Undang-undang," tambahnya.
Untuk ketentuan terkait perubahan dalam kelembagaan Bulog, Zulhas menjelaskan, akan dibahas oleh instansi terkait, seperti Bappenas, Kementan, Kemendag, hingga Kementerian PNRB.
"Timnya sudah ada beberapa yang lalu,itu juga tentu kita akan diskusi panjang terbatas mungkin melakukan pendalamankarena kita ingin bulog itu betul-betul kuat tetapi juga bisa jalan," terangnya.
Adapun, rapat koordinasi itu dihadiri Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri PANRB Rini Widyantini Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko), Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono.
(Ayu)