fin.co.id - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus mengatakan, Jawa Tengah (Jateng) kini bukan kandang banteng lagi dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada). Menurutnya, saat ini wilayah Jawa Tengah telah menjadi kandang bansos dan partai cokelat (parcok).
"Apakah Jawa Tengah bukan lagi kandang banteng? Ya, dalam arti pemilihan gubernur. Mulai hari ini bisa menyebut Jawa Tengah bukan sebagai kandang banteng lagi. Tapi sebagai kandang bansos dan parcok. Jadi jangan lagi sebut Jawa Tengah sebagai kandang banteng, tetapi sebagai kandang bansos dan parcok," kata Deddy di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis 28 November 2024.
Meski bukan kandangnya, Deddy mengklaim suara pemilih PDIP bertambah di wilayah Jawa Tengah. Menurut dia, hal itu menandakan Jateng masih penyuplai suara besar untuk PDIP secara keseluruhan.
"Dari sisi suara, dibandingkan antara suara pemilu legislatif dengan hasil pemilukada gubernur itu 2 kali 5. Dari 25,9% menjadi lebih dari 40%. Apakah masih kandang banteng? Yes, pemilih kami masih tetap setia bahkan bertambah," katanya.
Dia menyebut saat ini kandang banteng berada di 14 provinsi. Salah satunya yaitu berada di wilayah Jakarta.
"Lalu di mana kandang banteng, kawan-kawan? Kami dari 6 provinsi sebelumnya, data saat ini sudah memenangkan 14 provinsi. Kami memenangkan DKI Jakarta. Jadi dari Jawa Tengah, PDI Perjuangan kandangnya sekarang di Ibu Kota Jakarta," paparnya.
"Jadi jangan ada lagi pertanyaan soal kandang banteng. Mau tanya gimana kandang banteng? DKI Jakarta memenangkan pemilu provinsi legislatif, ketua DPRD dan kemarin gubernur dan wakil gubernur di provinsi Riau. Belum pernah dalam sejarah PDI perjuangan menjadi ketua DPRD provinsi di sana sekaligus memenangkan gubernur," tuturnya.
Baca Juga
Selain Jakarta, kata Deddy, di wilayah Papua, PDIP memenangkan di wilayah Kalimantan Barat hingga Papua. "Jadi coba lihat bagaimana nasibnya kemarin di Bali, kami bisa memenangkan dengan 80 persen. Walaupun influencer menteri-menteri turun ke sana. Bahkan seorang kaesangr turun ke sana. Tetapi tetap menjadi kandang banteng," paparnya.
(Ani)