Kemkomdigi Kembali Blokir 21.456 Konten Terafiliasi Judi Online di Instagram

fin.co.id - 25/11/2024, 15:57 WIB

Kemkomdigi Kembali Blokir 21.456 Konten Terafiliasi Judi Online di Instagram

Pelaksana tugas (Plt) Direktur PAI, Aptika, Kemkomdigi, Syofian Kurniawan. Foto: Komdigi

fin.co.id - Kementerian Komunikasi Digital (Kemkomdigi) melalui Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika (PAI), Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) kembali memblokir konten terafiliasi judi online (judol) sebanyak 21.456. Hal itu disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Direktur PAI Kemkomdigi, Syofian Kurniawan

“Komitmen pemerintah tidak henti memberantas perjudian online atau hal-hal yang mengarah dan terindikasi padanya,” kata Syofian di Jakarta, Senin 25 November 2024.

Syofian menjelaskan, dari 21.456 konten judol tersebut ada tiga akun Instagram dengan jumlah pengikut yang banyak. Ketiganya adalah @jap.short dengan 284k pengikut; akun @sellbie dengan 154k pengikut; dan @japan4trailer dengan 148k pengikut. Akun-akun itu terafiliasi dan terbukti turut mempromosikan judol.

Dia mengatakan, sejak 20 Oktober hingga 25 November 2024, Kemkomdigi sudah menurunkan (take down) sebanyak 374.175 konten judi online.

Dengan rincian 344.869 pada website dan IP; 16.089 konten/akun pada platform Meta; 8.083 file sharing; 3.235 pada Google/YouTube; 1.698 melalui platform X; 136 konten pada Telegram; dan 64 di Tiktok.

“Sejak tahun 2017–25 November 2024, Kementerian Komunikasi dan Digital telah memblokir 5.253.543 konten terkait judi online,” ujar Syofian.

Judol juga memiliki efek yang serius pada kesehatan mental dan juga keuangan. Kecanduan judol dapat memicu stres kronis, kecemasan, hingga depresi.

Banyak orang yang terjebak dalam judi online merasa malu, cemas, dan kehilangan harapan akibat kerugian yang terus-menerus. Studi menunjukkan bahwa kecanduan judi dapat menyebabkan gangguan tidur, kehilangan produktivitas, hingga konflik keluarga.

Dalam beberapa kasus ekstrem, rasa putus asa akibat kerugian judi bisa memicu tindakan yang berbahaya, seperti upaya bunuh diri. Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa judi bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang kesehatan jiwa.

“Judol sering kali menggoda kita dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, realitasnya, judi lebih sering menjadi jalan menuju kerugian finansial," kata Syofian.

Dalam hal ini, Syofian menjelaskan, fakta penting yang perlu disadari adalah bahwa judol dirancang agar pemain lebih banyak kalah daripada menang.

"Dalam praktiknya, kekalahan terus-menerus menjerat pemain hingga terjebak dalam lingkaran utang,” tambah Syofian.

(Ayu)

Mihardi
Penulis