Lifestyle . 21/11/2024, 15:33 WIB

Sinar Bulan Adalah Pantulan Cahaya Matahari Sudah Disebut Alquran 1400 Tahun Lalu, Ilmuwan Baru Menyadarinya di Abad ke-17

Penulis : Makruf
Editor : Makruf

Dalam teori geosentris Ptolemaik, misalnya, Bulan dianggap sebagai benda yang sempurna dan bersinar dengan cahayanya sendiri. Konsep ini dominan selama lebih dari seribu tahun.

Perubahan besar dimulai dengan munculnya teori heliosentris yang dipelopori oleh Nicolaus Copernicus pada tahun 1543.

Dalam model ini, Matahari ditempatkan sebagai pusat tata surya, yang akhirnya membuka jalan untuk memahami pergerakan benda langit dengan lebih baik, termasuk Bulan.

Kemudian, pada tahun 1609, Galileo Galilei menggunakan teleskop untuk pertama kalinya untuk mengamati permukaan Bulan.

Hasilnya mengejutkan: Bulan ternyata penuh dengan kawah dan gunung, menunjukkan bahwa ia bukanlah benda yang memancarkan cahaya sendiri.

Pengamatan ini memperkuat ide bahwa Bulan memantulkan cahaya Matahari.

Pada abad ke-17, ilmuwan seperti Johannes Kepler dan Isaac Newton lebih jauh menjelaskan fenomena ini melalui perhitungan matematis.

Fase-fase Bulan, gerhana, dan bayangan yang terlihat selama fenomena tersebut menjadi bukti konkret bahwa cahaya Bulan memang berasal dari pantulan sinar Matahari.

Harmoni Alquran dan Sains

Fakta bahwa Alquran sudah menyebutkan tentang cahaya Bulan sebagai pantulan lebih dari 1400 tahun yang lalu jelas merupakan sesuatu yang luar biasa.

Pada masa itu, pengetahuan tentang astronomi masih sangat minim.

Belum ada teleskop, apalagi teori-teori ilmiah yang mendukung.

Namun, Alquran telah mengungkapkan hal ini dengan cara yang sangat tepat.

Ketika sains akhirnya mengejar dan membuktikan kebenaran ini pada abad ke-17, hal itu semakin menegaskan harmoni antara wahyu Ilahi dan sains modern.

Pelajaran yang Bisa Diambil

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com