Lifestyle . 21/11/2024, 09:52 WIB

Shopping Conspiracy: Produsen Elektronik Berlomba Bikin Produk Sekali Pakai, Konsumen Jadi Konsumtif

Penulis : Makruf
Editor : Makruf

Sayangnya, banyak dari kita yang nggak sadar kalau kita udah terjebak dalam pola konsumsi ini.

Iklan, promo, dan tren bikin kita merasa ketinggalan zaman kalau nggak punya barang terbaru.

Istilahnya, FOMO (Fear of Missing Out). Tapi, di balik itu semua, ada dampak besar yang sering diabaikan: sampah.

Barang-barang sekali pakai ini ujung-ujungnya numpuk di tempat pembuangan akhir.

Plastik, elektronik, bahkan pakaian yang nggak bisa didaur ulang dengan mudah jadi masalah lingkungan.

Apalagi, limbah elektronik atau e-waste termasuk jenis sampah yang paling sulit dikelola.

Siapa yang Diuntungkan?

Nah, pertanyaan besarnya, siapa yang untung dari semua ini? Jelas, produsen.

Dengan menciptakan barang yang gampang rusak, mereka memastikan kita terus belanja lagi dan lagi.

Strategi ini sering dibungkus dengan alasan "teknologi terbaru" atau "kemudahan penggunaan."

Padahal, di balik itu, mereka memaksa kita untuk hidup dalam siklus konsumsi yang nggak ada habisnya.

Selain itu, tren ini juga diperkuat oleh budaya konsumen yang kurang kritis.

Banyak orang yang lebih suka beli baru daripada memperbaiki barang lama. Padahal, ada komunitas repair atau daur ulang yang bisa jadi solusi alternatif.

Ada Harapan, Kok!

Tapi tenang, nggak semuanya suram. Sekarang mulai banyak gerakan yang menentang budaya konsumsi berlebihan ini.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com