Kondisi lain yang dapat timbul akibat tidak hamil atau tidak menyusui adalah gangguan hormonal yang dapat berhubungan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Namun, meskipun tidak hamil dapat mencegah beberapa gangguan hormonal, hal ini juga berisiko meningkatkan masalah lain yang berhubungan dengan keseimbangan hormon.
Dampak Psikologis: Kebebasan atau Penyesalan?
Selain dampak fisik, keputusan childfree juga membawa dampak psikologis yang perlu diperhitungkan. Bagi sebagian pasangan, hidup tanpa anak dapat memberikan kebebasan mental yang signifikan.
Mereka merasa tidak terbebani oleh kewajiban mengurus anak dan dapat fokus pada pengembangan diri, karier, atau eksplorasi hidup lainnya. Namun, di sisi lain, ada juga tekanan sosial yang harus dihadapi, terutama dalam masyarakat yang masih memandang memiliki anak sebagai norma atau kewajiban.
Bagi beberapa wanita, penyesalan bisa muncul di kemudian hari. Tekanan dari keluarga atau perasaan kesepian saat memasuki usia lanjut dapat memengaruhi kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dampak psikologis ini dengan pasangan secara matang dan membuka komunikasi yang sehat.
Pentingnya Konsultasi dan Gaya Hidup Sehat
dr. Ngabila menekankan bahwa dampak dari keputusan childfree sangat bervariasi, tergantung pada gaya hidup, kondisi fisik, dan kesehatan mental masing-masing individu. Untuk itu, sangat disarankan bagi pasangan yang memilih childfree untuk tetap menjaga kesehatan reproduksi dan fisik melalui pola hidup sehat.
Olahraga teratur, pemeriksaan kesehatan rutin, dan konsultasi dengan dokter adalah langkah penting untuk memastikan bahwa keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan yang matang dan bertanggung jawab.
Baca Juga
Dengan pilihan gaya hidup yang bijak dan perhatian terhadap kesehatan, pasangan yang memilih untuk childfree dapat menjalani hidup yang sehat dan bahagia, meskipun keputusan ini tidak lepas dari risiko yang perlu diwaspadai. (Antara)
