fin.co.id - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi seorang bayi yang diberi nama Gibran oleh orang tuanya saat menjadi pengungsi di Pos Pengungsian Kobasoma di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis.
Buah hati pasangan Katarina Kwuta (25) dan Paulus Tapun (35) itu lahir sehari sebelum kedatangan Wapres Gibran pada Rabu (13/11) sekitar pukul 01.00 Wita di Puskesmas Lewolaga.
Bayi bernama lengkap Agustinus Gibran Raka Tapung itu ditempatkan dalam ruang kelas dan tidur di atas kasur ditutup dalam kelambu kecil.
Wapres Gibran usai melihat tenda pengungsian memasuki ruangan, lalu menjongkok melihat keadaan bayi disaksikan orang tua bayi dan petugas kesehatan.
Baca Juga
- Ahmad Tohari, Esther Haluk, dan Murdiono Mokoginta Penerima Penghargaan Penulis 2024
- Kurun Waktu 5 Tahun, KPK Klaim Tangani 597 Perkara dan Pemulihan Aset Hingga Rp 2,5 Triliun
"Senangnya jadi mamanya," ujar warga yang menyaksikan Wapres Gibran mengunjungi bayi tersebut.
Paulus Tapun kepada awak media mengaku senang dapat dikunjungi Wapres Gibran, terlebih dalam situasi yang sulit setelah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Bapak Gibran pesan jaga Gibran baik-baik," ungkap Paulus Tapun menahan haru.
Wapres dalam kunjungan ke Kabupaten Flores Timur mengunjungi beberapa titik posko pengungsian diantaranya, Posko Pengungsian Konga, Kobasoma, Lewolaga dan Lewo Ingu.
Baca Juga
- BRI Salurkan KUR Senilai Rp175,66 triliun, Bukti Nyata Implementasi Asta Cita dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
- Kolaborasi Telin dan Citra Connect Perkuat Ekonomi Digital Indonesia Wujudkan NDP sebagai Connectivity Hub Terkemuka
Dalam rapat koordinasi usai melakukan kunjungan di Posko Pengungsian Kobasama, Wapres Gibran berpesan agar memperhatikan kelompok rentan yang berada di lokasi pengungsian karena terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Mohon atensi khusus untuk ibu hamil, ibu menyusui, lansia, difabel dan anak-anak," katanya.
Gibran juga meminta untuk memastikan agar kelompok rentan dan warga lainnya tidak terkena penyakit dalam pengungsian.
"Dipastikan tidak ada penyakit-penyakit yang muncul selama masa-masa pengungsian ini," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur terdapat sebanyak enam Pos Lapangan (Pos Lapangan) Pengungsian di daerah itu.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq