fin.co.id - Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebut, angka anak-anak yang main judi online (judol) meningkat hingga 300 persen dalam kurun waktu 2017-2023.
Kata Teguh, berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), pada tahun 2023, terdapat 1.856 anak terlibat judi online di Jakarta.
Total ada 19.555 kali transaksi judi online yang melibatkan anak-anak dengan nilai Rp2,295 miliar.
Hal ini diungkapkan Teguh saat menghadiri kegiatan Edukasi dan Pelatihan Literasi Digital bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Intiland Teduh Semper Barat dan SMAN 92 Jakarta pada Selasa, 12 November 2024.
"Menurut data PPATK terjadi peningkatan paparan judi online terhadap anak hingga 300 persen dalam kurun waktu 2017-2023," ujarnya.
Teguh melanjutkan, anak-anak yang kecanduan judol memiliki rentang usia di atas 17 tahun sebanyak 1.309 anak, 11-16 tahun 441 anak, dan di bawah 11 tahun sebanyak 106 anak.
"Anak-anak terpapar judi online antara lain dari iklan pada game, orang tua penjudi, dan masifnya promosi lewat media sosial," ujarnya.
Baca Juga
Menurut Teguh, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengawasi berbagai aktivitas digital anggota keluarganya, khususnya anak-anak yang sering menghabiskan waktunya menggunakan internet.
Sebab, judi online sering dikemas secara menarik dengan menggunakan modus games online.
"Berbagai pihak yang menyediakan fasilitas pemenuhan hak anak bersama-sama melakukan pencegahan yang tepat guna kepada anak di Jakarta. Sehingga tidak ada lagi anak di Jakarta yang terlibat judi online," pungkasnya. (Cahyono/DSW)