Ini Alasan Arab Saudi Jadi Negara Paling Dituju Pekerja Migran Indonesia

fin.co.id - 09/11/2024, 22:27 WIB

Ini Alasan Arab Saudi Jadi Negara Paling Dituju Pekerja Migran Indonesia

Kemnaker Gagalkan Penempatan 63 Pekerja Migran Ilegal ke Saudi

fin.co.id - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI, Abdul Kadir Karding mengungkapkan alasan negara Arab Saudi banyak jadi tujuan calon pekerja migran Indonesia (CPMI).

Menurut Karding, karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, mereka berpandangan bahwa kota Mekkah dan Madinah adalah tanah barokah.

"Ya, karena kita muslim, banyak yang berpandangan bahwa, ya termasuk saya juga berpandangan. Madinah, Mekah itu adalah tanah barokah," ujarnya kepada awak media, Sabtu, 10 November 2024.

Karding mengatakan bahwa motif para CPMI ingin bekerja di Arab lebih pada keinginan mereka untuk beribadah. Terutama teman-teman di Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Saya kemarin ketemu PJ Gubernur NTB, dia bilang yang ke Arab itu tiap bulan seribu, itu semua tidak prosedural," tuturnya.

"Nah, orang Indonesia itu untuk ke Mekah itu cita-cita utama itu. Orang yang muslim, yang sebagian besar muslim ini," tuturnya.

Kendati demikian, Karding menyampaikan bahwa pihaknya akan mencari solusi dan berencana membuka morotarium ke Arab agar PMI dapat bekerja sesuai prosedur.

"Akan kita cari solusinya. Salah satunya jalan Insyaallah kita akan membuka ini nanti Arab ini moratorium ini kita buka. Tapi dengan sangat hati-hati," jelasnya.

Sampai sejauh ini, masih kata Karding, pihaknya tengah mengkaji dan mengevaluasi terkait pembukaan morotarium ke Arab.

"Kita lagi kaji, lagi evaluasi. Harus dibuka, karena kalau nggak dibuka, tetap berangkat juga. Nah kita buka, tapi mungkin nanti kita ketatin, termasuk soal bahasa, keterampilan juga kita ini," imbuhnya.

Karding mengungkapkan, pembukaan morotorium itu ingin diiringi kesepakatan soal peningkatan aturan upah. Yakni minimal 1.500 real atau jika rupiahkan menjadi Rp7,5 juta.

Diberitakan sebelumnya, Abdul Kadir Karding dan Wakil Menterinya, Christina Aryani menemui langsung enam korban Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) non prosedural di Shelter PMI Serang, Benda, Kota Tangerang pada Sabtu, 9 November 2024.

Diketahui, mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang hendak diberangkatkan bekerja secara ilegal ke negara Irak.

"Tepatnya 8 November kemarin, Tim KemenP2MI bersama Kepolisian mencegah pemberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ke Irak. Jumlahnya ada enam perempuan dari berbagai daerah," ujar Abdul Kadir Karding, Sabtu, 9 November 2024.

Para korban itu, kata Kadir, masing-masing berinisial PM asal Purwakarta; UA asal Makassar; M asal Sumbawa; J asal Grobogan; M asal Lombok Timur dan AK asal Ciamis.

Khanif Lutfi
Penulis