fin.co.id - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan memulai pembangunan dua tower rumah susun (Rusun) di Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Pegunungan.
Langkah ini menjadi salah satu wujud nyata perhatian pemerintah terhadap kebutuhan hunian layak bagi masyarakat di wilayah tersebut, sekaligus upaya mendorong pemerataan pembangunan di Papua yang selama ini masih menghadapi tantangan infrastruktur.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengungkapkan bahwa proyek pembangunan dua tower Rusun tersebut dijadwalkan dimulai tahun ini.
Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Perekonomian) pada Rabu, 6 November 2024.
Baca Juga
- Dukung Konektivitas Wilayah hingga 3T, ASDP Operasikan 84 unit Armada untuk Layani 208 Lintasan Perintis di seluruh Indonesia
- Kisruh Kenaikan PPN 12 Persen: Pekerja dan Pengusaha Serahkan Keputusan ke Manajemen, Dampaknya Siapa yang Tahu?
"Tahun ini, kami akan memulai pembangunan dua tower Rusun di Papua Pegunungan," ujar Maruarar dalam kesempatan tersebut.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masalah kekurangan hunian yang layak di daerah-daerah yang masih minim fasilitas, serta mempercepat pemerataan pembangunan di wilayah Papua.
Pembangunan Infrastruktur di Papua Pegunungan: Fokus pada Kesejahteraan Masyarakat
Rencana pembangunan rumah susun ini mendapat perhatian khusus dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dihadiri oleh Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, serta Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai.
Dalam rapat tersebut, para pemangku kepentingan membahas berbagai aspek teknis dan logistik dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Papua Pegunungan.
Menurut Maruarar Sirait, anggaran untuk pembangunan Rusun di wilayah Papua Pegunungan sudah dipastikan tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun jamak.
Baca Juga
- Pakar Ungkap Bahaya Penggunaan Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan untuk Program 3 Juta Rumah
- Minuman Beralkohol Buatan Indonesia Diminati Banyak Negara
Pembangunan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan di kawasan Timur Indonesia yang selama ini terpinggirkan.
"Anggaran sudah dianggarkan, dan kami berharap pembangunan Rusun ini dapat segera terwujud," kata Maruarar. "Ini bukan hanya soal fisik bangunan, tetapi juga upaya kita untuk menciptakan kawasan permukiman yang lebih layak bagi masyarakat Papua."
Tantangan Logistik dan Keamanan di Papua Pegunungan
Pembangunan rumah susun di Papua Pegunungan tentunya menghadapi sejumlah tantangan teknis, terutama terkait dengan logistik dan keamanan.
Daerah ini memiliki medan yang berat dan akses yang terbatas, sehingga banyak material dan peralatan berat harus dikirim dari Jayapura menggunakan pesawat.
"Logistik untuk proyek ini bukan hal yang mudah. Semua material dan alat berat sebagian besar harus diangkut melalui pesawat. Kita juga harus mempertimbangkan aspek keamanan dan kondisi geografis di lapangan," ujar Maruarar Sirait.
Karena itu, Kementerian PKP akan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi setempat untuk memastikan kelancaran proses pembangunan dan meminimalisir hambatan yang mungkin timbul di lapangan.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq