Kesehatan . 07/11/2024, 07:23 WIB
“Hidung itu berfungsi sebagai filter udara, yang menyaring bakteri dan debu dari luar,” kata Dr. Joseph Mercola, seorang dokter dan penulis kesehatan.
“Upil mengandung bakteri dan partikel lain yang mungkin bahaya kalau masuk ke dalam tubuh,” sambungnya.
Menurut Dr. Mercola, makan upil bukanlah cara untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Malah sebaliknya, kebiasaan ini bisa memindahkan bakteri berbahaya langsung ke tubuh. Jadi, bukannya bikin sehat, justru bisa meningkatkan risiko infeksi.
Kenapa Sih Banyak yang Percaya?
Ada teori psikologis yang mungkin bisa jelasin kenapa orang suka percaya sama klaim ini.
Banyak yang tertarik dengan konsep “paparan kotoran” buat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Ini mirip dengan konsep hygiene hypothesis, yang bilang kalau terlalu bersih bisa bikin sistem imun kurang terlatih buat melawan penyakit.
Akibatnya, tubuh bisa lebih rentan terhadap alergi atau penyakit autoimun.
Tapi, konsep ini biasanya lebih berlaku untuk paparan alam kayak tanah atau pasir, bukan dari makan upil.
Risiko yang Perlu Kamu Pikirkan
Makan upil itu nggak tanpa risiko, apalagi kalau hidung kamu mengandung bakteri yang berbahaya. Dr. Neil Schachter, spesialis paru dari Mount Sinai Hospital di New York.
Ia bilang kalo hidung kita bisa jadi rumah bagi berbagai bakteri seperti Staphylococcus aureus, yang bisa sebabkan infeksi serius.
“Menelan ingus kering bisa bawa bakteri-bakteri ini langsung ke saluran pencernaan dan aliran darah,” katanya.
Selain itu, hidung kita juga bertugas nangkap partikel kecil kayak debu, polusi, atau bahkan bahan kimia dari udara.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com