fin.co.id - Debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten di Ballroom Hotel Bidakara, Jakarta Selatan Kamis 7 November 2024 dimeriahkan masing-masing pendukung paslon.
Berdasarkan pantauan di lokasi, para pendukung pasangan calon (paslon) mulai memadati area ballroom sejak pukul 18.30 WIB.
Kemudian, ketika jeda segmen pertama, pendukung Andra Soni - Dimyati Natakusumah dan Airin Rachmi Diany - Ade Sumardi saling adu yel-yel.
Debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten di Ballroom Hotel Bidakara, Jakarta Selatan Kamis 7 November 2024 dimeriahkan masing-masing pendukung paslon
Bahkan, panitia sampai kewalahan mengatur para pendukung tersebut.
Baca Juga
Yel-yel tersebut pertama kali dilantunkan oleh tim pendukung pasangan calon nomor urut 02, Andra-Dimyati.
"Andra-Dimyati, Andra-Dimyati tidak korupsi, tidak korupsi, sekolah gratis," teriak pendukung Andra-Dimyati yang dikomandoi oleh Marshel Widianto.
Kemudian, Ballroom Hotel Bidakara semakin meriah kala pendukung paslon 01, Airin-Ade menyauti yel-yel dari tim pendukung 02.
"Airin-Ade sudah terbukti, Airin-Ade sudah terbukti. Airin-Ade pasti menang," timpal pendukung 02.
Diketahui, debat kedua Pilkada Banten 2024 mengambil tema peningkatan pelayanan masyarakat dan penyelesaian persoalan daerah. Acara itu digelar di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis, 7 November 2024 pukul 18.45 WIB.
Pilkada Banten diikuti oleh dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Paslon nomor urut 1, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, dan paslon nomor urut 2, Andra Soni-Achmad Dimyati Natakusumah.
Dalam debat kedua kali ini, KPU Banten menunjuk tujuh panelis. Mereka ialah peneliti senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli; Rektor Universitas Bung Karno Jakarta Didik Suhariyanto; pengamat politik Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Syaeful Bahri; pengajar dari STKIP Situs Banten, Dena Widyawan; dosen Ilmu Politik FISIP UIN Jakarta, Adi Prayitno; peneliti senior Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat, Nurlia Dian Paramita; serta Direktur Akademi Pemilu dan Demokrasi Moh Maskurudin Hafid.