Konstruksi Indonesia 2024: Menyongsong Daya Saing Global dengan Kolaborasi dan Inovasi di Sektor Konstruksi

fin.co.id - 06/11/2024, 17:45 WIB

Konstruksi Indonesia 2024: Menyongsong Daya Saing Global dengan Kolaborasi dan Inovasi di Sektor Konstruksi

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Menteri PU Dody Hanggodo, Wamen PU Diana Kusumastuti dan Dirjen Bina Konstruksi Abdul Muis, saat membuka pameran Konstruksi Indonesia 2024.

fin.co.id – Di tengah ketidakpastian ekonomi global, sektor konstruksi Indonesia dihadapkan pada tantangan besar untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan meningkatkan daya saing di kancah internasional.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi kembali menggelar acara tahunan Konstruksi Indonesia 2024 (KI 2024), yang dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada Rabu, 6 November 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang.

Acara ini bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap kontribusi masyarakat jasa konstruksi sekaligus sebagai ajang pertukaran informasi antara para pemangku kepentingan di sektor konstruksi, baik nasional maupun internasional.

Dalam sambutannya, AHY menekankan pentingnya sektor konstruksi untuk terus bertransformasi dan beradaptasi, baik dalam hal teknologi maupun kapasitas sumber daya manusia, guna menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Agility dan Adaptability: Kunci Bertahan di Era Globalisasi

AHY menyebutkan bahwa tantangan yang dihadapi Indonesia, khususnya di sektor konstruksi, tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dampak ketidakpastian ekonomi global.

Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus memiliki daya saing yang kuat dan ketahanan yang tinggi untuk bertahan di pasar global yang semakin kompetitif.

Menurutnya, untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara dengan infrastruktur kelas dunia, sektor konstruksi harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan kondisi pasar yang dinamis.

"Saya berharap kita dapat menjadi agile dan adaptive, seperti halnya masyarakat dunia. Agar bisa survive, kita harus bisa lincah dan taktis, tetapi juga adaptif. Bukan reaktif, tetapi adaptif mengikuti kemajuan dan perubahan zaman," ujar AHY.

Ia juga mengajak semua stakeholder konstruksi untuk berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan komunikasi antara berbagai pihak, baik di level nasional maupun internasional.

Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang untuk investasi baru, memperkenalkan teknologi konstruksi inovatif, serta mendorong pertumbuhan sektor konstruksi dalam negeri yang lebih berdaya saing.

Komitmen Pemerintah untuk Meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan bahwa penyelenggaraan Konstruksi Indonesia 2024 juga merupakan bentuk komitmen Kementerian PU untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, seperti material dan peralatan konstruksi.

Pemerintah bertekad untuk mendorong industri lokal agar mampu bersaing, terutama dalam sektor konstruksi, yang sangat bergantung pada kualitas bahan baku dan peralatan yang digunakan dalam proyek-proyek besar.

Namun, Dody Hanggodo juga mengingatkan bahwa meskipun penggunaan produk dalam negeri perlu didorong, aspek keselamatan dan kualitas bangunan harus tetap menjadi prioritas utama dalam setiap proyek konstruksi.

"Kami tetap memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan bangunan, agar tidak hanya menghasilkan infrastruktur yang kuat dan tahan lama, tetapi juga sesuai dengan standar internasional," ujar Dody.

Mendorong Perubahan Paradigma melalui Agility Mindset

Tema yang diusung dalam Konstruksi Indonesia 2024 adalah Agility dan Adaptability Sektor Konstruksi yang Berdaya Saing.

Sigit Nugroho
Penulis