Habib Rizieq Bela Suswono Soal Janda Kaya Nikah Pria Nganggur: Jangan Disamakan dengan Kasus Ahok

fin.co.id - 05/11/2024, 06:26 WIB

Habib Rizieq Bela Suswono Soal Janda Kaya Nikah Pria Nganggur: Jangan Disamakan dengan Kasus Ahok

Habib Rizieq Shihab

fin.co.id -  Eks pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab menilai, pernyataan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Suswono soal dugaan penistaan agama, tidak sama dengan kasus Basuki Tjahja Purnama atau Ahok pada 2016 silam. 

Pernyataan Suswono yang dimaksud yakini terkait janda kaya di Jakarta menikah dengan pria pengangguran seperti Rasulullah dengan Siti Khadijah. 

Habib Rizieq mengatakan, pernyataan Suswono itu tidak bisa disamakan dengan kasus Ahok.

Hal ini disampaikan Rizieq dalam aksi 411 di Patung Kuda, Jakarta, Senin 4 November kemarin. 

Habib Rizieq memang tidak hadir secara langsung lantara sedang berada di Mekkah. Namun pernyataan Habib Rizieq itu dibacakan oleh Habib Alatas saat aksi berlangsung. 

“Peringatan! Harap waspada! Jangan sampai Aksi 411 ini ditunggangi oleh kelompok pendukung Ahok untuk menyerang cawagub Jakarta, Suswono, atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan alasan penistaan agama dan dalih keadilan perlakuan serupa dengan kasus Ahok,” tegas Habib Rizieq dalam pesan yang dibacakan Alatas. 

Menurut Habib Rizieq lewat pesannya, bahwa kasus Ahok dan Suswono berbeda di cara mereka meminta maaf kepada masyarakat. 

Suswono saat menyadari ucapannya salah hingga viral, lalu dengan cepat meminta maaf dan mengaku khilaf. Selain itu, Suswono juga berterima kasih ke para ulama karena telah menegurnya. 

Suswono hanya terpeleset lidah dan tanpa sengaja menyampaikan kalimat yang menimbulkan kontroversi. Namun ia segera mengakui kekhilafannya, beristighfar, dan mengucapkan terima kasih kepada para habaib serta ulama yang telah menegurnya,” ungkap Habib Rizieq dalam pesannya.

Sementara Ahok, kata Habib Rizieq, saat itu tidak mau meminta maaf dan mengaku pernyataannya tidak salah. Hingga muncul aksi massa berjilid-jilid barulah Ahok mau minta maaf. Tetapi penyampaian permohonan maaf juga masih bias. 

"Ahok disebut baru minta maaf ketika sudah terdesak setelah didemo massa secara berjilid-jilid. Itu pun dengan bahasa bias, kalau dianggap salah," kata Rizieq. 

Aksi 411 yang digelar kemarin berfokus pada menuntut pengadilan atas tindakan Presiden Joko Widodo serta pemerintahan di bawah kepemimpinannya, termasuk pejabat yang disebutnya Fufufafa.

Dalam aksi ini, massa membawa berbagai atribut, termasuk poster yang menyerukan tegaknya supremasi hukum. Poster-poster tersebut bertuliskan “Dengan semangat reuni 411. Ayo tegakkan supremasi hukum. Tegakkan hukum tanpa tebang pilih.”  (*) 

Afdal Namakule
Penulis