fin.co.id – Di sebuah rumah sederhana di Lebak Wangi, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, seorang anak kecil bernama Kelvin Darma Wijaya sedang berjuang melawan sakit yang telah dideritanya sejak usia dua tahun.
Kini, di usia lima tahun, Kelvin masih harus menghadapi kenyataan bahwa penglihatannya terganggu, namun impian untuk berobat ke dokter spesialis mata seakan jauh di luar jangkauan.
Kelvin pertama kali mengalami masalah pada matanya ketika ia bangun tidur di usia dua tahun. "Mata anak saya ini sering banget lengket, seperti belekan, dan makin parah. Tapi kami nggak bisa pergi ke dokter mata," cerita Yuli (47), ibu kelahiran Kota Tangerang yang biasa disapa Yuli.
Hingga kini, keluhan itu terus berlanjut dan semakin mengganggu kesehariannya. Namun, keluarga ini tidak pernah bisa mendapatkan perawatan medis yang memadai untuk Kelvin.
Baca Juga
- BISKITA Kabupaten Bekasi Resmi Beroperasi, Ini Rute dan Jam Operasionalnya
- Polisi 'Ringan Tangan' Pakai Senpi Atas Nama Penegakan Hukum, Pengamat: Jadi Semacam Bahaya Laten
Keterbatasan Ekonomi dan Akses ke Kesehatan
Meski sudah berkali-kali mencoba berobat ke dokter anak, diagnosis yang diberikan hanya sebatas alergi debu. Namun, Yuli merasa diagnosis tersebut tidak menjelaskan sepenuhnya apa yang sebenarnya terjadi pada mata Kelvin.
Sayangnya, keterbatasan biaya membuat mereka tak bisa mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis mata. "Kalau saya pikirkan, kalau berobat ke dokter, nanti makan anak-anak saya gimana? Semua harus dipertimbangkan," ujar Bu Yuli dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Yuli hidup bersama kelima anaknya di rumah yang sederhana. "Kadang kalau ada cucian, saya nyuci. Kalau ada orang yang beli, saya jualan warung," kata Yuli, menjelaskan kesehariannya. Penghasilannya tak tentu, kadang bisa cukup untuk membeli kebutuhan dasar, kadang pula harus puas dengan penghasilan yang jauh dari cukup.
Kelvin bukan anak pertama dalam keluarga ini. Dari lima anak yang dimiliki, anak pertama sudah bekerja di pabrik. Anak-anak lainnya, meski sudah dewasa, tak semuanya mampu membantu secara finansial. Di tengah kesulitan ekonomi, Bu Yuli harus membagi perhatian untuk keluarga besar yang masih bergantung padanya.
Harapan yang Tertunda: BPJS yang Tak Kunjung Terwujud
Meski kelurahan sudah menyarankan untuk mengurus BPJS kesehatan bagi keluarga mereka, prosesnya terasa buntu. "Saya pernah disuruh urus BPJS dari kelurahan, tapi nggak ada yang jalan. Susah banget, pakai biaya juga, dan saya nggak punya banyak waktu," keluh Bu Yuli. Tidak adanya akses mudah ke layanan kesehatan semakin memperparah perjuangan keluarga ini. Tanpa jaminan kesehatan, mereka harus berjuang sendiri untuk mendapatkan perawatan bagi Kelvin.
Baca Juga
- OTT KPK Dimulai dengan Penyelidikan Bukan Kejadian Tiba-Tiba
- Dicari! Cuitan Divisi Humas Polri yang Hilang, Netizen: Presidennya Prabowo Atau Jokowi?
Pertolongan Dari Sebuah Tangan Kebaikan
Namun, tak selamanya hidup penuh dengan kegelapan. Di tengah keputusasaan itu, datanglah sebuah kabar gembira. Seorang Calon Gubernur Banten, Andra Soni, memiliki perhatian besar terhadap masalah kesehatan di lingkungan, menawarkan bantuan.
Awal cerita, Cagub Banten Andra Soni melakukan agenda blusukan dan belanja masalah warga, di wilayah Lebak Wangi, Neglasari. Tak sengaja, Andra Soni menemui Kelvin yang ketika itu kedua mata nya tampak tidak dalam kondisi baik.
Andra Soni pun segera meminta tim nya untuk menbantu Kelvin, memfasilitasi pengobatan mata Kelvin, suatu hal yang sebelumnya mustahil dilakukan karena keterbatasan yang dimiliki Yuli.
Yuli tak hentinya mengucapkan rasa syukur, tak terbayangkan sebelumnya bahwa putra kesayangannya akan mendapatkan akses ke pengobatan.
"Pak Andra membantu kami membawa Kelvin ke dokter mata, dan kami sangat bersyukur bisa mendapatkan pengobatan yang benar. Dokter bilang, ada kotoran atau sumbatan di matanya, dan harus diberi obat serta dikompres selama dua minggu," tutur Bu Yuli penuh haru.
Meski pengobatan ini masih memerlukan waktu dan ketekunan, Yuli merasa sedikit lega. "Terima kasih banyak kepada Pak Andra yang sudah membawa anak saya berobat ke dokter mata. Ini adalah bantuan yang sangat berarti bagi kami," ungkapnya dengan suara yang penuh rasa terima kasih.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq