fin.co.id – Anggota Fatah menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap perundingan yang tengah berlangsung dengan Hamas mengenai pembentukan komite gabungan untuk memimpin Jalur Gaza pasca-perang.
Pertemuan yang dimediasi oleh Qatar ini berlangsung pada hari Sabtu dan berfokus pada pembentukan komite bersama untuk mengelola wilayah Gaza yang dilanda konflik setelah serangan brutal Israel.
Harapan untuk Kesepakatan Bersama
Taysir Nasrallah, anggota Dewan Revolusi Fatah, mengungkapkan keyakinannya bahwa pertemuan ini dapat menghasilkan "formula bersama" yang akan diumumkan pada malam Minggu.
"Kami mencari kesamaan visi dalam membangun kembali Gaza dan situasi di wilayah kantong ini setelah berakhirnya agresi Israel," katanya saat berbicara kepada Anadolu, dilansir Antara, Senin, 4 November 2024.
Baca Juga
- Trump Pilih Massad Boulos, Besannya untuk Jadi Penasihat Senior Urusan Timur Tengah
- Terbukti Gabung Negara-negara BRICS, Indonesia Terancam Sanksi Tarif 100 Persen dari AS
Nasrallah menambahkan bahwa tujuan utama dari pertemuan tersebut adalah untuk menyusun strategi dalam membangun kembali infrastruktur yang hancur, memberikan bantuan kemanusiaan, dan mengelola wilayah tersebut dengan koordinasi antara Fatah dan Hamas di bawah naungan Otoritas Palestina.
Hal ini menunjukkan niat untuk mengatasi perpecahan internal yang telah lama ada dan fokus pada pemulihan wilayah yang sangat terdampak.
Latar Belakang Krisis di Gaza
Sementara perundingan ini berlangsung, situasi di Gaza semakin memburuk. Meski Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melancarkan serangan brutal di wilayah tersebut.
Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 43.300 orang telah kehilangan nyawa, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dengan lebih dari 102.100 lainnya terluka akibat serangan yang terus berlangsung.
Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin mengkhawatirkan dengan hampir seluruh penduduk terpaksa mengungsi, di tengah blokade yang berkepanjangan yang menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan.
Baca Juga
- WNI Ditangkap di Jepang Gegara Kasus Percobaan Pembunuhan dan Perampokan ke Pasutri Lansia
- Israel Ajukan Banding Surat Penangkapan Netanyahu, Jaksa ICC: Harus Ditolak
Dalam konteks ini, pembentukan komite gabungan antara Fatah dan Hamas diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Tindakan Internasional dan Genosida
Perilaku Israel di Gaza juga menarik perhatian dunia internasional. Negara tersebut menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakan mereka yang dianggap melanggar hak asasi manusia.
Sementara itu, pernyataan dari anggota Fatah dan Hamas mengenai kerjasama ini mencerminkan harapan bahwa ada cara untuk mengatasi ketegangan dan konflik yang berkepanjangan, meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar.
Masa Depan Gaza dan Harapan Bersama
Optimisme yang ditunjukkan oleh anggota Fatah merupakan langkah positif di tengah suasana ketidakpastian dan kesedihan yang melanda Gaza.
Jika kesepakatan dapat dicapai, diharapkan bahwa pembentukan komite gabungan ini tidak hanya akan membantu memulihkan wilayah yang hancur, tetapi juga membawa stabilitas politik yang diperlukan untuk membangun kembali kepercayaan di antara penduduk Gaza.
Seiring dengan berjalannya waktu, dunia akan mengamati perkembangan perundingan ini dan dampaknya terhadap situasi di Gaza.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq