fin.co.id – Dalam langkah strategis untuk mendukung transformasi digital di sektor bisnis, Paper.id, platform invoicing dan pembayaran digital terkemuka di Indonesia, meluncurkan Horizon Card, kartu kredit korporat virtual yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi proses pengadaan barang dan jasa di perusahaan.
Horizon Card hadir di tengah tingginya potensi pasar kartu kredit di Indonesia. Menurut laporan Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), total outstanding kartu kredit pada akhir Maret 2024 mencapai Rp97,7 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, hanya sekitar 25% perusahaan yang memanfaatkan produk ini, menunjukkan bahwa masih ada peluang besar yang belum tergarap di berbagai sektor.
CEO Paper.id, Yosia Sugialam, menekankan pentingnya kartu ini dalam memfasilitasi digitalisasi dan efisiensi operasional. "Horizon Card memungkinkan perusahaan melakukan pengadaan dengan lebih cepat dan efisien, serta mengelola pengeluaran dengan lebih baik," ujarnya.
Kartu ini terintegrasi dengan platform Paper.id, memungkinkan perusahaan untuk melakukan pembayaran kepada supplier dengan jangka waktu hingga 60 hari, serta memberikan fleksibilitas dalam pengaturan tanggal cetak tagihan.
Fitur unggulan lainnya dari Horizon Card adalah kemampuan untuk membuat kartu digital dengan jumlah tak terbatas, yang dapat dialokasikan kepada berbagai divisi sesuai kebutuhan masing-masing.
Hal ini memberi perusahaan kontrol lebih besar terhadap anggaran dan pemantauan pengeluaran yang terpusat, yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas manajemen keuangan.
Baca Juga
Peluncuran ini juga datang pada saat yang tepat, mengingat pasar global untuk kartu virtual diperkirakan akan tumbuh dari $411 miliar pada 2022 menjadi $1,3 triliun pada 2032.
Pertumbuhan ini didorong oleh adopsi yang semakin luas terhadap solusi pembayaran digital dan kebutuhan perusahaan untuk mengelola pengeluaran secara lebih efisien.
Dedy Sahat, Head of Digital Economy di CIMB Niaga, menyatakan bahwa digitalisasi ekosistem pembayaran adalah strategi kunci untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital. "Ini adalah katalis utama untuk inklusi keuangan bagi pelaku bisnis di Indonesia," ujarnya.
Menurut proyeksi, nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai $146 miliar pada 2025 dan terus tumbuh hingga Rp4,531 triliun (sekitar $303 miliar) pada 2030. Ini menunjukkan bahwa sektor digital akan menjadi pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Abynprima Rizki dari AFTECH menambahkan, "Peluncuran Horizon Card merupakan inovasi penting yang mendukung efisiensi operasional perusahaan, selaras dengan misi kami untuk mendorong kolaborasi antara sektor teknologi finansial dan perbankan."
Dalam acara peluncuran, Muhammad Haykal, pemilik PT. Erdeha Multi Niaga, berbagi pengalaman positifnya dalam menggunakan Horizon Card. "Proses pengadaan kami menjadi lebih mudah dan efisien. Kartu ini membantu kami menjaga arus kas tetap stabil, bahkan mendukung peningkatan penjualan dan ekspansi bisnis," tuturnya.
Sejak berdiri, Paper.id telah dipercaya oleh lebih dari 600.000 perusahaan, termasuk institusi besar seperti Catur Sentosa Adiprana dan J&T Cargo. Dengan peluncuran Horizon Card, Paper.id berkomitmen untuk berkontribusi dalam pemanfaatan potensi ekonomi digital Indonesia, yang diproyeksikan mencapai $360 miliar pada 2030.
"Paper.id ingin menjadi bagian dari transformasi digital di Indonesia dengan menghadirkan solusi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi pengadaan tetapi juga memberdayakan UKM dalam menghadapi lanskap ekonomi digital yang kompetitif," tutup Yosia.