fin.co.id - Istilah “Generasi Strawberry” belakangan ini sering kita dengar dalam pembicaraan tentang generasi muda.
Menurut Prof. Rhenald Kasali, Guru Besar Universitas Indonesia, istilah ini menggambarkan generasi yang memiliki karakteristik seperti buah stroberi: manis dan menarik di luar, tetapi cenderung rapuh ketika menghadapi tekanan atau tantangan.
Generasi ini dianggap memiliki potensi besar, namun kerap merasa kewalahan dan tidak memiliki daya tahan yang kuat terhadap stres.
Ciri-Ciri Utama Generasi Strawberry
Rentan Terhadap Tekanan: Mereka mudah merasa cemas atau takut gagal. Hal ini kerap membuat mereka ragu untuk mengambil langkah yang membutuhkan keberanian.
1. Kurang Mandiri
Banyak yang cenderung bergantung pada orang lain dalam membuat keputusan. Kurangnya kemandirian ini membuat mereka merasa sulit untuk menghadapi masalah sendiri.
Baca Juga
2. Potensi yang Belum Dioptimalkan
Mereka memiliki ide-ide yang cemerlang dan kreatif, tetapi kurangnya ketahanan mental sering menghalangi mereka dari mencapai potensi penuh mereka.
Mengapa Generasi Strawberry Muncul?
Generasi ini adalah hasil dari pola asuh yang sangat protektif. Orang tua yang overprotective sering kali tidak memberi kesempatan pada anak-anak untuk belajar menghadapi tekanan dan konsekuensi dari kesalahan mereka.
Akibatnya, mereka tumbuh menjadi individu yang merasa “lembek” ketika dihadapkan pada tantangan di kehidupan nyata.
Tanpa bekal pengalaman mengatasi kesulitan, mereka pun sulit mengembangkan daya tahan terhadap situasi yang penuh tekanan.
Bagaimana Mengatasi Karakteristik Generasi Strawberry?
Untuk membantu generasi ini menjadi lebih tangguh, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan: