AHY Soroti Krisis Hunian dan Tantangan Program 3 Juta Rumah

fin.co.id - 01/11/2024, 08:56 WIB

AHY Soroti Krisis Hunian dan Tantangan Program 3 Juta Rumah

AHY Soroti Krisis Hunian dan Tantangan Program 3 Juta Rumah 015919

fin.co.id - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan visi pemerintah untuk menyediakan rumah yang terjangkau bagi masyarakat. Menurutnya, masih terdapat jutaan kepala keluarga, termasuk banyak keluarga muda, yang belum memiliki hunian layak.

"Dalam visi-visi Pak Presiden, kita ingin menghadirkan rumah-rumah rakyat yang semakin terjangkau," ungkap AHY, seusai menemui Kepala Bappenas, Rachmad Pambudy, Kamis, 31 Oktober 2024 sore.

AHY menekankan pentingnya mengatasi backlog perumahan yang mengakibatkan krisis di berbagai wilayah, baik di kota maupun desa.

Menurutnya, pemisahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman menjadi langkah strategis yang diharapkan dapat meningkatkan fokus dan efektivitas dalam menangani masalah ini.

"Kita selalu menyampaikan pangan, sandang, dan papan. Namun, jika masyarakat Indonesia belum tercukupi kebutuhan papannya, maka kita harus bekerja lebih keras lagi." Ini mencerminkan urgensi pemerintah dalam memastikan setiap warganya memiliki akses terhadap hunian yang layak.

Dalam menghadapi tantangan ini, AHY menyebutkan program ambisius pembangunan 3 juta rumah yang diusulkan oleh Presiden. "Program ini diharapkan dapat memberikan efek ganda, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan industri terkait," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa membangun satu rumah melibatkan berbagai jenis material dan industri, sehingga menciptakan permintaan yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi.

Namun, AHY juga mengingatkan bahwa pelaksanaan program ini harus dilakukan dengan perhitungan yang matang untuk menghindari hambatan yang dapat mengganggu keberhasilan. "Kita harus menghitung dengan baik agar tidak ada masalah yang membuat program ini tidak sukses," tegasnya.

Dengan tantangan yang begitu besar, AHY mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam program perumahan ini tidak hanya sekadar janji, tetapi juga berbuah hasil yang nyata bagi masyarakat.

Jika pemerintah gagal mengatasi masalah perumahan ini, jutaan keluarga akan terus terjebak dalam ketidakpastian tempat tinggal, yang dapat mengancam stabilitas sosial di Indonesia.

Sebagai penutup, AHY menekankan perlunya komitmen dan transparansi dalam pelaksanaan program perumahan, agar cita-cita menghadirkan rumah layak bagi rakyat Indonesia bisa terwujud dengan nyata. (*)

Sigit Nugroho
Penulis