Kesehatan . 30/10/2024, 10:22 WIB
Saat kita sedang stres, produksi asam lambung akan meningkat dan menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk produksi gas berlebih.
Konstipasi atau sembelit juga bisa menjadi penyebab sering kentut.
Ketika tinja menumpuk di dalam usus, bakteri akan memprosesnya dan menghasilkan gas.
Bagi para ibu baru, sering kentut setelah melahirkan adalah hal yang wajar.
Perubahan hormon selama kehamilan dan persalinan bisa mengganggu sistem pencernaan dan menyebabkan produksi gas berlebih.
Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak mampu memproduksi enzim laktase yang berfungsi untuk mencerna laktosa dalam susu.
Jika kamu mengalami intoleransi laktosa, konsumsi produk susu bisa memicu kembung dan sering kentut.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi frekuensi kentut, antara lain:
Makan secara perlahan dan kunyah makanan dengan baik: Mengunyah makanan dengan baik dapat membantu mengurangi jumlah udara yang tertelan saat makan.
Hindari makan terlalu banyak: Makan terlalu banyak dapat membuat perut menjadi penuh dan menyebabkan produksi gas berlebih.
Minum air putih yang cukup: Air putih membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi sembelit.
Sering kentut memang bisa menjadi masalah yang cukup mengganggu.
Namun, dengan mengetahui penyebabnya dan melakukan beberapa perubahan gaya hidup, kamu bisa mengatasi masalah ini. Jika kamu masih merasa khawatir, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Disclaimer: Artikel ini hanya memberikan informasi umum tentang kesehatan dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan perubahan pada pola makan atau rutinitas olahraga.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com