Sempat Viral dengan Harga Fantastis, Kini Anggur Shine Muscat Diduga Berbahaya

fin.co.id - 29/10/2024, 17:01 WIB

Sempat Viral dengan Harga Fantastis, Kini Anggur Shine Muscat Diduga Berbahaya

Anggur Shine Muscat tengah menjadi perbincangan hangat di jangat maya terutama TikTok. Foto: Ilustrasi Dok pixabay

fin.co.id - Anggur Shine Muscat tengah menjadi perbincangan hangat di jangat maya terutama TikTok. Bagaimana tidak, anggur yang awalnya dibandrol dengan harga yang cukup mahal kini turn drastis.

Namun, Thailand menemukan kandungan berbahaya pada anggur shine muscat yang diimpor dan beredar di wilayahnya. Diketahui, kandungan kimia ini berasal dari residu pestisida, namun berada pada angka melampaui batas aman.

Hal ini pertama kali diungkapkan oleh Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) yang merupakan organisasi non-pemerintah yang menentang penggunaan bahan kimia dalam pertanian.

Terbaru, Thai-PAN bersama Dewan Konsumen Thailand (TCC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA) melakukan pengujian terhadap 24 sampel anggur dari berbagai lokasi, mulai dari toko luring maupun daring.

Melansir dari Bangkok Post, TCC membeli 2 sampel anggur dari toko daring, 7 sampel sampel dari toko buah dan pasar segar, serta 15 dari supermarket pada 2 dan 3 Oktober 2024. Uji laboratorium yang keluar pada Kamis, 24 Oktober 2024 lalu mengungkapkan, 23 dari 24 sampel mengandung residu perstisida melebihi batas yang diizinkan.

"Sangat mengejutkan ketika kami melihat bahwa 23 dari 24 sampel mengandung residu pestisida yang melebihi batas yang diizinkan," ungkap Koordinator Thai-PAN Prokchon Usap dikutip, Selasa 29 Oktober 2024.

Bahkan, satu sampel di antaranya mengandung klorpirifos, insektisida yang dilarang di Thailand. Sedangkan 22 sampel lainnya mengandung 14 residu kimia berbahaya melebihi batas aman 0,01 mg/kg serta menghasilkan 50 residu pestisida lainnya.

Ia mengungkapkan bahwa 22 residu di antaranya belum dinyatakan berdasarkan hukum Thailand, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.

"Pestisida ini masih ada di jaringan tanaman anggur dan menghilangkannya dari jaringan tanaman kemungkinan besar tidak mudah," lanjutnya.

Sementara itu, diketahui 9 sampel dari buah ini dapat diitentifikasi berasal dari Tiongkok. Sayangnya, 15 sampel lainnya tidak dapat diketahui diimpor dari mana.

"Hanya 9 sampel yang dapat diidentifikasi sebagai barang impor dari Tiongkok, sedangkan 15 sampel lainnya tidak dapat diidentifikasi negara asalnya," tuturnya,

Sejalan dengan itu, FDA telah memeriksa 264 ton anggur shine muscat impor senilai 72 juta Baht sepanjang tahun 2024. Hasilnya, hanya empat sampel yang ditemukan mengandung residu pestisida atas sttandar keamanan.

Atas hal tersebut, pihaknya memeriksa anggur yang dibawa melalui kereta api dari Tiongkok dan menemukan semua aman.

(Ann)

Mihardi
Penulis