Puting Payudara Keluar ASI Padahal Tidak Sedang Hamil atau Habis Melahirkan, Normalkah?

fin.co.id - 29/10/2024, 09:06 WIB

Puting Payudara Keluar ASI Padahal Tidak Sedang Hamil atau Habis Melahirkan, Normalkah?

Ilustrasi - Puting payudara keluar ASI (Net)

fin.co.id - Keluarnya cairan dari puting payudara pada wanita yang tidak sedang hamil atau baru saja melahirkan merupakan fenomena yang tidak umum, tetapi dapat terjadi.

Meskipun mungkin mengejutkan, kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor medis. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai penyebab dan implikasi dari keluarnya cairan tersebut.

1. Hiperprolaktinemia: Kadar Prolaktin yang Tinggi

Hiperprolaktinemia adalah kondisi di mana kadar hormon prolaktin dalam darah meningkat. Prolaktin berfungsi untuk merangsang produksi ASI, dan ketika kadarnya terlalu tinggi, wanita yang tidak hamil dapat mengalami keluarnya cairan dari puting susu.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa penyebabnya bisa bermacam-macam, termasuk:

  • Prolaktinoma: Tumor jinak pada kelenjar pituitari yang menghasilkan prolaktin berlebih.
  • Stres: Faktor emosional dapat meningkatkan kadar prolaktin.
  • Obat-obatan: Beberapa obat, terutama yang mempengaruhi neurotransmitter, dapat memicu hiperprolaktinemia.

2. Stimulasi Payudara: Rangsangan Fisik yang Tidak Terduga

Stimulasi fisik pada payudara, seperti pijatan atau aktivitas seksual, juga dapat menyebabkan keluarnya cairan dari puting.

Jurnal Breastfeeding Medicine menjelaskan bahwa rangsangan ini bisa memicu sekresi prolaktin yang cukup untuk menghasilkan ASI.

Meskipun ini adalah reaksi fisiologis normal, pemahaman mengenai konteksnya tetap penting.

3. Gangguan Hormonal: Ketidakseimbangan yang Perlu Diperhatikan

Ketidakseimbangan hormonal, baik yang disebabkan oleh perubahan fisiologis, penggunaan kontrasepsi hormonal, atau gangguan endokrin, dapat berkontribusi pada keluarnya cairan dari puting.

Jurnal Endocrine Reviews menyatakan bahwa hormon-hormon lain, seperti estrogen dan progesteron, juga memiliki peran dalam fungsi payudara. Gangguan dalam keseimbangan hormon ini dapat mempengaruhi produksi dan sekresi ASI.

4. Infeksi atau Penyakit: Tanda Peringatan yang Perlu Diwaspadai

Beberapa kondisi medis, seperti infeksi payudara (mastitis) atau penyakit lain yang mempengaruhi jaringan payudara, dapat menyebabkan keluarnya cairan.

Menurut American Journal of Medicine, keluarnya cairan yang disertai nyeri, kemerahan, atau pembengkakan memerlukan evaluasi lebih lanjut oleh profesional medis.

Infeksi atau masalah kesehatan lainnya tidak boleh diabaikan, karena dapat berpotensi serius.

5. Kondisi Psikologis: Peran Stres dalam Kesehatan Payudara

Stres juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal dan berkontribusi pada keluarnya ASI.

Jurnal Psychosomatic Medicine menunjukkan bahwa keadaan psikologis dapat berperan dalam kesehatan fisik, termasuk mempengaruhi kadar hormon yang berhubungan dengan produksi ASI.

Mengelola stres dan kesehatan mental sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

Sigit Nugroho
Penulis