fin.co.id - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO), memaparkan visi dan misi mereka yang ambisius untuk menjawab tantangan ketahanan pangan dan kesejahteraan anak di ibukota.
Dalam debat kedua Pilkada Jakarta yang diadakan pada 27 Oktober 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, keduanya menekankan pentingnya program-program strategis untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.
Ketahanan Pangan yang Terancam
Salah satu isu paling mendesak yang diangkat oleh Suswono adalah ketergantungan Jakarta terhadap pasokan pangan dari luar daerah. "Sebanyak 98 persen pangan Jakarta dipasok dari luar Jakarta, maka ketahanan pangan Jakarta sungguh sangat-sangat rawan," ujar Suswono.
Untuk mengatasi masalah ini, RIDO berkomitmen untuk memastikan pasokan pangan yang aman dan terjangkau bagi semua warga.
RIDO berencana melakukan kontrak kerja sama dengan daerah pemasok pangan, serta meningkatkan anggaran subsidi untuk sembako. Ini bertujuan agar masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok tanpa harus antre panjang.
Selain itu, mereka juga akan menggerakkan inisiatif Urban Farming dengan memanfaatkan lahan terlantar di Jakarta.
Dengan langkah-langkah ini, RIDO berharap dapat mengurangi risiko kelangkaan pangan dan memperkuat ketahanan pangan ibu kota.
Baca Juga
Fokus pada Kesejahteraan Ibu dan Anak
Di sisi lain, Ridwan Kamil menyoroti isu kesehatan anak, khususnya mengenai tingginya angka stunting di Jakarta. Survei 2023 menunjukkan bahwa hanya 60,3 persen anak di DKI Jakarta yang menerima ASI eksklusif selama enam bulan.
"Menuju Indonesia Emas berarti tidak boleh ada generasi cucu kita yang terkena stunting," tegasnya.
RIDO berencana untuk memperluas cuti menyusui bagi ibu pekerja dan menyediakan ruang laktasi di setiap tempat kerja. Selain itu, mereka juga akan memberikan subsidi tambahan untuk ibu menyusui dari golongan menengah ke bawah.
Dalam upaya mendukung kesehatan ibu dan anak, RIDO menganggarkan satu miliar rupiah selama lima tahun untuk setiap Rukun Warga (RW), yang bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan masyarakat.
Konsep DKI: Desentralisasi, Kolaborasi, dan Inovasi
RIDO mengusung konsep yang disebut DKI, yang merupakan singkatan dari Desentralisasi, Kolaborasi, dan Inovasi. "Mudah-mudahan dukungan ini bisa menyelamatkan generasi bayi dan anak-anak di Jakarta," ujar Ridwan Kamil.
Melalui pendekatan ini, mereka percaya dapat memberikan solusi yang lebih efektif dalam mengatasi masalah-masalah krusial yang dihadapi warga Jakarta.
Dengan visi dan misi yang jelas, pasangan RIDO berharap dapat membawa perubahan nyata bagi Jakarta. Melalui program-program inovatif dan berorientasi pada masyarakat, mereka bertekad untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih sejahtera dan berkelanjutan bagi seluruh warganya. (DSW/FAJ)