fin.co.id - Pernah merasa ada yang berbeda dengan cara belajar anak?
Mungkin dia kesulitan membaca, mengeja, atau bahkan memahami instruksi sederhana.
Jangan langsung berasumsi anak Anda malas atau kurang pintar, ya! Bisa jadi si kecil mengalami disleksia.
Apa Itu Disleksia
Disleksia adalah gangguan perkembangan neurologis yang membuat seseorang kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja.
Meskipun terlihat sepele, disleksia bisa sangat memengaruhi kepercayaan diri dan prestasi belajar anak.
Bahayanya kalau Disleksia Tidak Dikenali Sejak Dini
Baca Juga
Menurut dr. Purboyo Solek, Sp.A (K), seorang Dokter Anak Konsultan Neurologi, disleksia yang tidak terdeteksi sejak dini bisa berdampak buruk pada perkembangan anak.
"Jika tidak dikenali di usia dini, kondisi ini akan terus berlangsung sampai remaja hingga dewasa," tegas dr. Purboyo.
Apa Dampaknya?
Berikut dampak disleksia yang tidak dikenali sejak awal dan tanpa intervensi:
- Perilaku yang sulit dikendalikan: Anak dengan disleksia yang tidak tertangani bisa mengalami masalah perilaku seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau bahkan conduct disorder.
- Masalah psikologis: Disleksia yang tidak teratasi bisa memicu masalah psikologis seperti rendah diri, stres, dan kecemasan.
- Kesulitan dalam kehidupan sehari-hari: Anak dengan disleksia akan kesulitan dalam belajar, bekerja, dan berinteraksi sosial.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mendeteksi Disleksia?
"Kunci utama untuk kasus ini adalah early detection, kita tidak menunggu sampai usianya hingga tujuh tahun," ujar dr. Purboyo.
"Semakin cepat disleksia terdeteksi, semakin efektif penanganan yang bisa diberikan," sambungnya.
Mulai Usia Berapa?