Lifestyle . 27/10/2024, 08:30 WIB

Kumpul Kebo Makin Marak di Indonesia: Mengapa Terjadi dan Apa Dampaknya Bagi Kehidupan?

Penulis : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Fenomena kumpul kebo, istilah yang digunakan untuk menggambarkan pasangan yang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan sah, semakin merebak di kalangan muda-mudi Indonesia.

Praktik ini sering kali menjadi sorotan publik karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai hukum dan agama yang dipegang teguh di masyarakat.

Lalu, apa yang sebenarnya mendorong generasi muda untuk memilih kehidupan tanpa pernikahan resmi ini?

Salah satu faktor utama adalah pergeseran pandangan terhadap institusi pernikahan.

Banyak anak muda kini memandang pernikahan sebagai hal yang normatif dan penuh dengan aturan rumit.

Sebaliknya, kumpul kebo dianggap sebagai hubungan yang lebih murni, mencerminkan cinta yang tidak terikat pada konvensi formal.

Hal ini sejalan dengan pandangan yang dilaporkan oleh The Conversation, yang menyebutkan bahwa hubungan yang lebih longgar dalam hal komitmen lebih menarik bagi generasi sekarang.

Di negara-negara Barat, kohabitasi telah menjadi hal yang lumrah dan bahkan legal.

Namun, di Asia, termasuk Indonesia yang menjunjung tinggi tradisi dan norma agama, praktik ini tetap ilegal dan sering dianggap tabu.

Meskipun demikian, kumpul kebo semakin umum di beberapa daerah, terutama di Indonesia Timur yang mayoritas penduduknya non-Muslim.

Studi terbaru yang dilakukan pada 2021 berjudul The Untold Story of Cohabitation menunjukkan bahwa kumpul kebo lebih sering terjadi di wilayah Indonesia Timur.

Menurut peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yulinda Nurul Aini, di Manado, Sulawesi Utara, 0,6% penduduk memilih untuk hidup bersama tanpa menikah.

"Dari total populasi pasangan kohabitasi, 1,9% di antaranya sedang hamil saat survei dilakukan," jelasnya.

Selain itu, mayoritas pasangan kohabitasi di Manado berusia di bawah 30 tahun dan memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah.

Yulinda mengidentifikasi tiga alasan utama mengapa pasangan muda di Manado memilih untuk kumpul kebo: beban finansial yang tinggi, prosedur perceraian yang rumit, dan penerimaan sosial yang semakin berkembang.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com