Kasus Santri Dioles Cabai Berakhir Damai, Laporan Dicabut, Proses Hukum Dihentikan

fin.co.id - 15/10/2024, 05:52 WIB

Kasus Santri Dioles Cabai Berakhir Damai, Laporan Dicabut, Proses Hukum Dihentikan

Viral! Seorang Santi Disiram Air Cabai oleh Istri Pimpinan Pesantren, Bocah Ini Langsung Menangis Hingga Lompat ke Bak Mandi

fin.co.id - Kasus santri yang dianiaya dengan cara dioles cabai ke tubuhnya oleh Istri pimpinan Pondok Pesantren di Aceh Barat, berkahir damai.

Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Iptu Fachmi Suciandy mengatakan, pihaknya telah menghentikan hukum kasus itu setelah orang tua santri dan pihak ponpes sepakat damai.

“Kasus ini sudah berakhir damai, kedua belah pihak sudah sepakat tidak ingin melanjutkan perkara ini ke ranah pidana,” katanya, Senin 14 Oktober 2024.

Dia mengatakan, pihak keluarga korban dan pimpinan pondok pesantren sepakat menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan tanpa harus melalui proses persidangan.

Proses perdamaian perkara ini juga turut difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pendidikan Dayah, serta sejumlah organisasi keagamaan yang ada di kabupaten setempat.

Iptu Fachmi Suciandy menyebutkan penghentian penyidikan perkara tersebut, juga sesuai Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Restoratif Justice (keadilan restoratif).

Perkap tersebut mengatur bahwa perkara pidana yang dapat diselesaikan melalui keadilan restoratif adalah perkara pidana dengan kerugian yang tidak terlalu besar.

Iptu Fachmi Suciandy mengatakan penyidik juga telah membebaskan NN dari Rutan Polres Aceh Barat, setelah sebelumnya dilakukan penahanan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

“Saat ini NN berstatus wajib lapor,” katanya menambahkan.

Dalam kasus ini, orang tua santri juga menyatakan dengan tulus telah memaafkan atas tindakan pelaku NN selaku isteri pimpinan dayah, dan pelaku NN juga telah menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan orang tua korban.

Dia menjelaskan, dengan adanya penyelesaian perkara tersebut secara damai dan keadilan restoratif, diharapkan menghindari munculnya stigma negatif terhadap lembaga-lembaga dayah di Aceh Barat maupun di Aceh secara umum.

"Para pihak telah bertemu untuk menyelesaikan secara bersama terkait permasalahan ini,” demikian Iptu Fachmi Suciandy. (Ant).

Afdal Namakule
Penulis