fin.co.id - Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker yang menyerang sistem reproduksi wanita, khususnya ovarium atau indung telur.
Meski tidak sepopuler kanker payudara atau kanker serviks, kanker ovarium tetap berbahaya karena sering terdeteksi di stadium lanjut.
Mengetahui penyebabnya adalah langkah penting dalam pencegahan dan deteksi dini.
Salah satu faktor utama penyebab kanker ovarium adalah mutasi genetik. Wanita yang mewarisi mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kanker ovarium.
Mutasi genetik ini biasanya bersifat keturunan dan sering juga dikaitkan dengan risiko kanker payudara. Selain mutasi gen, faktor usia juga menjadi penyebab.
Kanker ovarium lebih sering terjadi pada wanita berusia 50 tahun ke atas, meski tidak menutup kemungkinan wanita yang lebih muda juga bisa terkena.
Penggunaan terapi hormon pascamenopause juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker ovarium.
Baca Juga
Terapi ini sering digunakan untuk mengurangi gejala menopause, tetapi penggunaannya yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
Selain itu, riwayat kesehatan keluarga juga memainkan peran. Jika ada anggota keluarga yang pernah menderita kanker ovarium atau kanker payudara, risiko Anda bisa lebih tinggi.
Faktor lain yang bisa memicu kanker ovarium adalah obesitas. Wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan kanker ini.
Selain itu, kebiasaan merokok juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker ovarium jenis tertentu.
Sementara beberapa faktor di luar kendali seperti genetik dan usia, gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko kanker ovarium.
Mengadopsi pola makan sehat, rutin berolahraga, dan berhenti merokok bisa membantu menjaga kesehatan ovarium.
Deteksi dini juga sangat penting, karena pada tahap awal, kanker ovarium seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Pemeriksaan medis secara rutin bisa membantu mendeteksi tanda-tanda awal yang mungkin luput dari perhatian.