Kisah Sukses KSP Arta Karya Bersama: Transformasi Melalui Dana Bergulir LPDB-KUMKM

fin.co.id - 12/10/2024, 11:07 WIB

Kisah Sukses KSP Arta Karya Bersama: Transformasi Melalui Dana Bergulir LPDB-KUMKM

Kisah Sukses KSP Arta Karya Bersama: Transformasi Melalui Dana Bergulir LPDB-KUMKM

fin.co.id – Koperasi di Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan perkembangan yang signifikan, meskipun tetap menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal permodalan. Masalah akses pembiayaan bagi koperasi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan anggota, menjadi fokus utama yang tak henti-hentinya dibahas oleh para pelaku koperasi.

Dalam konteks ini, kehadiran Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menjadi solusi strategis. Sebagai bagian dari Kementerian Koperasi dan UKM, LPDB-KUMKM berperan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam memberikan dukungan permodalan yang krusial bagi koperasi. Dengan tujuan untuk memberdayakan koperasi, LPDB-KUMKM secara konsisten memperkuat posisinya di masyarakat melalui kerjasama yang erat dengan berbagai pemangku kepentingan.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menjelaskan bahwa lembaga ini mengedepankan budaya kerja yang kolaboratif dan inovatif. Dalam membangun visi dan misi yang sejalan, LPDB-KUMKM menerapkan nilai-nilai core values BerAkhlak, yang terdiri dari orientasi pelayanan, akuntabilitas, kompetensi, keharmonisan, loyalitas, adaptabilitas, dan kolaborasi. “Dengan menerapkan nilai-nilai ini, kami berharap dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam penyaluran pinjaman kepada pelaku usaha koperasi,” ungkap Supomo.

KSP Arta Karya Bersama: Contoh Nyata Kesuksesan

Salah satu koperasi yang berhasil memanfaatkan dana bergulir ini adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Arta Karya Bersama yang berlokasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Koperasi yang berdiri pada tahun 2004 ini telah menjadi mitra LPDB-KUMKM sejak 2012 dan menerima pinjaman kedua pada tahun 2023. Ketua KSP Arta Karya Bersama, Djakfaruddin, menekankan pentingnya modal untuk pengembangan usaha simpan pinjam.

“Informasi tentang LPDB-KUMKM kami dapatkan saat mengikuti sosialisasi dengan Dinas Koperasi Kabupaten OKU Timur. Selain itu, perwakilan dari LPDB-KUMKM juga menghubungi kami untuk menjelaskan program dana bergulir ini,” jelas Djakfaruddin. Pinjaman pertama pada tahun 2012 dan pinjaman kedua pada 2023 telah membawa dampak signifikan terhadap peningkatan kinerja koperasi. Tercatat bahwa jumlah anggota, laba, dan omzet mengalami kenaikan yang cukup signifikan, diiringi dengan meningkatnya kepercayaan dari anggota dan masyarakat.

Strategi dan Praktik Terbaik dalam Manajemen Koperasi

Untuk menjaga produktivitas dan menghindari risiko gagal bayar, KSP Arta Karya Bersama menerapkan sejumlah strategi. Djakfaruddin menyatakan bahwa koperasi melakukan pengawasan internal yang ketat, menjalankan prosedur operasional standar (SOP) yang sesuai dengan anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART), serta melakukan pendekatan yang berkala kepada anggota. Ini semua bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anggota dapat memanfaatkan pinjaman dengan bijak dan bertanggung jawab.

Dengan total anggota sebanyak 3.450 orang dan 31 karyawan, koperasi ini memiliki potensi besar dalam menyalurkan pinjaman. Djakfaruddin berharap, melalui LPDB-KUMKM, semua koperasi di tanah air dapat memanfaatkan pinjaman dengan tarif yang bersaing. “Kami ingin semua koperasi di Indonesia dapat berperan lebih dalam perekonomian nasional dan terus mendapat kepercayaan dari masyarakat,” harapnya.

Harapan untuk Masa Depan Koperasi

Kisah sukses KSP Arta Karya Bersama merupakan contoh nyata dari dampak positif yang dapat ditimbulkan oleh dukungan permodalan yang tepat. Dengan memanfaatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM, koperasi ini tidak hanya berhasil dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pelayanan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan anggotanya.

Keberadaan lembaga seperti LPDB-KUMKM sangat vital dalam mendukung pertumbuhan koperasi di Indonesia. Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, koperasi, dan masyarakat, diharapkan koperasi dapat menjadi pilar utama dalam perekonomian lokal dan nasional, membawa manfaat yang lebih besar bagi seluruh rakyat Indonesia. (*)

Sigit Nugroho
Penulis