Jangan Malas Bergerak jika Usia Sudah 55 Tahun ke Atas, Risiko Pikun Jadi Lebih Tinggi

fin.co.id - 09/10/2024, 12:42 WIB

Jangan Malas Bergerak jika Usia Sudah 55 Tahun ke Atas, Risiko Pikun Jadi Lebih Tinggi

Jangan Malas Bergerak, Image: Vlada / Karpovich Pexels

fin.co.id - Pernah dengar pepatah 'Otak yang sehat ada di tubuh yang sehat'?

Ternyata pepatah ini bukan sekadar ungkapan bijak lho.

Ada penelitian yang membuktikan kalau malas gerak itu bisa bikin otak kita menyusut!

Kok bisa sih?

Otak manusia itu butuh pasokan energi yang cukup biar bisa kerja optimal.

Nah, salah satu sumber energi utama otak adalah oksigen yang dibawa oleh darah.

Kalau kita jarang olahraga, aliran darah ke otak jadi berkurang, otomatis pasokan oksigennya juga ikut berkurang.

Akibatnya?

Bagian otak yang namanya hippocampus, yang punya peran penting dalam proses belajar, mengingat, dan berpikir, bisa jadi mengecil ukurannya. Parah banget kan?

Ini bukan cuma teori belaka, ya.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Maryland (UMD) School of Public Health dan dipublikasikan di jurnal Frontiers in Aging Neuroscience menunjukkan bahwa hanya dalam waktu 10 hari saja, orang yang berhenti berolahraga akan mengalami penurunan aliran darah ke otak.

Profesor kinesiologi di UMD, J. Carson Smith, yang memimpin penelitian ini menjelaskan, "Kurangnya aliran darah ke otak dapat menyebabkan penyusutan ukuran otak, terutama pada bagian hippocampus."

Efek Penyusutan Hippocampus

Berikut adalah beberapa efek yang mungkin terjadi akibat penyusutan hippocampus:

  1. Gangguan Daya Ingat: Salah satu dampak paling umum adalah kesulitan dalam mengingat informasi baru. Baik itu mengingat nama orang, peristiwa, atau lokasi, semua bisa menjadi lebih sulit.
  2. Orientasi Ruang: Kemampuan untuk mengenali lingkungan sekitar dan menemukan jalan bisa terganggu. Ini seringkali disebut sebagai disorientasi.
  3. Penurunan Kemampuan Belajar: Proses pembelajaran menjadi lebih lambat dan sulit. Mengingat materi pelajaran atau mempelajari keterampilan baru bisa menjadi tantangan.
  4. Perubahan Mood: Hippocampus juga berperan dalam mengatur emosi. Penyusutan hippocampus dapat menyebabkan perubahan mood yang drastis, seperti mudah marah, sedih, atau cemas.
  5. Risiko Demensia: Dalam jangka panjang, penyusutan hippocampus yang signifikan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit Alzheimer dan jenis demensia lainnya.

Kesimpulannya

Makruf
Penulis