fin.co.id — Pembangunan infrastruktur di Kepulauan Bangka Belitung semakin pesat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 294 miliar dari program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) tahun 2023.
Alokasi dana ini difokuskan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemantapan jalan-jalan kabupaten di Pulau Bangka dan Pulau Belitung, demi memperkuat konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bangka Belitung, Arief Syarif Hidayat, dalam konferensi Press Tour Infrastruktur yang digelar di Kabupaten Belitung, Jumat, 27 September 2024, menjelaskan bahwa dana tersebut digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi sembilan ruas jalan penting di dua pulau tersebut.
"Kita dapat 9 ruas, totalnya Rp 294 miliar, rinciannya untuk pekerjaan fisik Rp 289 miliar dan untuk pengawasan Rp 5 miliar," ujar Arief.
Jalan-jalan yang diperbaiki melalui IJD tidak hanya meningkatkan aksesibilitas lokal, tetapi juga menghubungkan titik-titik penting perekonomian, seperti bandara, pasar, dan akses pariwisata, serta jalan tol dan jalan nasional.
Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan memperlancar arus distribusi barang dan jasa.
Rincian Pekerjaan Infrastruktur
Berikut adalah rincian proyek perbaikan jalan di Kepulauan Bangka Belitung yang didanai oleh IJD:
Baca Juga
- Rehabilitasi Rekonstruksi Jalan Payung-Air Bara, Kabupaten Bangka Selatan, sepanjang 10 km, dengan anggaran Rp 48,9 miliar.
- Rehabilitasi Rekonstruksi Jalan Lubuk Besar-B2, Kabupaten Bangka Tengah, sepanjang 3,43 km, dengan anggaran Rp 18,9 miliar.
- Rehabilitasi Rekonstruksi Jalan Toboali-Serdang, Kabupaten Bangka Selatan, sepanjang 23,32 km, dengan anggaran Rp 49,3 miliar.
- Rehabilitasi Rekonstruksi Jalan Terak-Sp. Bandara, Kabupaten Bangka Tengah, sepanjang 6,67 km, dengan anggaran Rp 48,8 miliar.
- Rehabilitasi Rekonstruksi Jalan Mancung-Belit, Kabupaten Bangka Barat, sepanjang 5,38 km, dengan anggaran Rp 38,8 miliar.
- Rekonstruksi Jalan Cendil-Tg. Batu Pulas, Kabupaten Belitung Timur, sepanjang 7,9 km, dengan anggaran Rp 19,4 miliar.
- Rekonstruksi Jalan Selat Nasik-Pasir Panjang, Kabupaten Belitung, sepanjang 3,18 km, dengan anggaran Rp 16,8 miliar.
- Rehabilitasi Rekonstruksi Jalan Manggar-Tg. Modong-Gantung, Kabupaten Belitung Timur, sepanjang 18,53 km, dengan anggaran Rp 34,7 miliar.
- Penanganan Jalan Aik Mungkui-Buluhtumbang (Bandara Hananjoeddin), Kabupaten Belitung, sepanjang 3,48 km, dengan anggaran Rp 13,1 miliar.
Setiap proyek infrastruktur tersebut memiliki peran penting dalam meningkatkan aksesibilitas ke berbagai lokasi strategis, termasuk kawasan pariwisata dan industri lokal. Contohnya, perbaikan ruas Jalan Manggar-Tg. Modong-Gantung yang membentang sepanjang 18,53 kilometer, akan memberikan akses lebih cepat dan aman bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata unggulan di Belitung Timur.
Meningkatkan Daya Saing Daerah
Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi jalan daerah ini juga bertujuan untuk mendukung peningkatan daya saing Bangka Belitung di sektor ekonomi, pariwisata, dan industri.
Ruas-ruas jalan yang menghubungkan pusat-pusat perekonomian seperti pasar dan bandara, diharapkan dapat mempermudah mobilitas masyarakat dan distribusi hasil industri lokal ke pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional.
Dengan adanya infrastruktur jalan yang lebih baik, Bangka Belitung juga diprediksi akan semakin menarik bagi investor dan pengembangan bisnis. Ini akan memberikan dampak positif bagi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan taraf hidup masyarakat setempat.
Program IJD tahun 2023 ini merupakan langkah nyata dari pemerintah pusat untuk memperkuat pembangunan infrastruktur di daerah. Dengan dana besar yang dialokasikan, diharapkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat memanfaatkan potensi alam dan sumber daya ekonomi secara optimal, demi kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dari perbaikan jalan hingga ke kawasan strategis, Bangka Belitung kini siap melaju menuju masa depan yang lebih cerah dengan konektivitas yang kuat dan infrastruktur yang semakin kokoh. (*)