Melihat Sumur Pojok di Tigaraksa Tangerang yang Dikunjungi Unesco, Ratusan Tahun Tak Pernah Kering

fin.co.id - 29/09/2024, 16:53 WIB

Melihat Sumur Pojok di Tigaraksa Tangerang yang Dikunjungi Unesco, Ratusan Tahun Tak Pernah Kering

Warga Mengambil Air di Sumur Pojok Tapos, yang Menurut Warga Sudah Berusia Ratusan Tahun dan Airnya Tidak Pernah Surut.

fin.co.id -  Sumur Pojok, begitu warga Desa Tapos, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, menyebutnya. Sumber mata air ini menurut warga sekitar tak pernah kering meski di musim kemarau, Minggu 29 September 2024.

Sumur berusia ratusan tahun ini pun airnya kerap digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama saat kemarau apabila sumber air di rumah mereka sudah mulai mengering.

Baru-baru ini, tim Panitia seleksi Nasional (Pansel) dari Unesco Creative Cities Network (UCCN) mengunjungi Sumur Pojok, Desa Tapos.

Kedatangan tim UCNN ke Desa Tapos berkenaan dengan persiapan Kabupaten Tangerang yang tengah bersiap masuk dalam jaringan kota kreatif Unesco dengan mengusung potensi seni kriya bambu.

Camat Tigaraksa, Cucu Abdurrosyid mengaku dirinya sangat bersyukur atas kedatangan tim Pansel UNESCO yang datang ke sumur pojok Tapos tersebut.

"Alhamdulillah mata air tapos pojok, adalah salah satu lokasi yang bisa dikunjungi oleh Tim Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) UNESCO Creative Cities Network (UCCN) di tahun 2024 ini," ucapnya kepada wartawan.

Dikatakan Cucu, Sumur Pojok Tapos tersebut tidak pernah surut. Meskipun musim kemarau panjang tiba, namun airnya selalu dan dapat digunakan oleh masyarakat setempat.

"Di lokasi sumur ini juga terdapat banyak tumbuhan pohon bambu yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar," ujarnya.

Cucu berharap semoga Sumur Pojok ini bisa menjadi daerah kreatif yang diakui dunia melalui UNESCO.

Dengan begitu, masyarakat setempat bisa mendapatkan manfaat untuk digunakan dalam sehari-hari.

"Semoga Kabupaten Tangerang menjadi daerah kreatif yang diakui dunia melalui UNESCO, dan keberadaan bambu bisa bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Tangerang," pungkasnya.

Rikhi Ferdian
Penulis