Kepemimpinan Jokowi Dinilai Gagal, Indonesia Terancam Stagnasi Ekonomi hingga 2045

fin.co.id - Ekonom senior dan pendiri Segara Institute, Piter Abdullah, mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berlangsung selama sepuluh tahun terakhir, menyebutnya gagal menciptakan perekonomian yang kuat.

Menurut Piter, stagnasi pertumbuhan ekonomi yang berkisar di angka lima persen mengancam ambisi Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045.

"Kajian kami menunjukkan bahwa untuk mencapai status negara maju, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih tinggi. Jika pertumbuhan kita terus di kisaran lima persen, cita-cita tersebut akan sulit tercapai," ungkap Piter dalam diskusi KJEJ yang bertajuk "Kebutuhan Investasi vs Kepastian Hukum di RI", yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu, 25 September 2024.

Piter menjelaskan bahwa stagnasi ini disebabkan oleh ketidakmampuan pemerintah dalam memperbarui struktur perekonomian yang telah usang. Ia mencatat bahwa struktur ekonomi Indonesia saat ini menghadapi banyak masalah, termasuk efisiensi yang rendah dan kekurangan tenaga kerja.

Masalah yang lebih serius, kata Piter, adalah praktik korupsi dan birokrasi yang menghambat perkembangan ekonomi. "Potensi ekonomi kita sangat besar, tetapi jika dikelola dengan cara yang salah, hasilnya akan sia-sia. Korupsi membuat mesin ekonomi kita lemah, tercermin dari ICOR yang tinggi dan suku bunga yang juga tinggi," tegasnya.

Piter menegaskan perlunya reformasi struktural untuk mengganti mesin ekonomi agar lebih efisien dan mampu mendorong pertumbuhan di atas tujuh persen. "Tanpa perubahan yang signifikan, Indonesia akan terjebak dalam stagnasi ekonomi," tambahnya.

Dengan tantangan ini, masa depan ekonomi Indonesia berada di ujung tanduk, dan langkah-langkah strategis diperlukan segera untuk menghindari kerugian lebih lanjut. (*)