fin.co.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap, layanan air perpipaan bisa menjangkau seluruh Jakarta pada 2030. Kata Heru, pihaknya terus memperluas layanan air perpipaan bagi masyarakat Jakarta untuk mengurangi penggunaan air tanah.
"Diharapkan, pada 2030, semua jangkauan air bersih bisa diberikan kepada masyarakat," kata Heru melalui keterangan tertulis, Selasa 24 September 2024.
Heru mengatakan, jika air perpipaan tidak segera dilakukan secepatnya, maka akan terjadi krisis air bersih.
"Namun, tadi saya sampaikan bahwa ini sedang berlangsung semuanya dengan teknologi yang baru, dengan sistem penampungan air baku di Cilincing dan Pondok Kopi, dan seterusnya," ucapnya.
Namun Heru Budi meminta masyarakat Jakarta tidak usah khawatir kekurangan air bersih.
"Pada 2030, air bersih bisa kita atasi atau stoknya ada. Ini adalah proyek strategis nasional yang kita harus laksanakan," ujarnya.
Khusus Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran III yang digarap PAM Jaya, Heru berharap, pembangunannya bisa rampung pada April atau Mei 2025. Sehingga, dapat menambah layanan air bersih kepada masyarakat.
Baca Juga
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasruddin mengatakan, pihaknya terus melakukan penyambungan air perpipaan baru untuk rumah tangga di area timur Jakarta dan utara Jakarta.
Saat ini, total sambungan baru yang telah terkoneksi dengan bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah sebanyak 11.455 sambungan rumah dan sampai akhir tahun ini akan mencakup 16.000 sambungan rumah.
Di luar itu, PAM Jaya juga sudah menyambung koneksi baru yang totalnya saat ini mencapai 32.000 sambungan rumah.
"IPA Buaran III ini berkapasitas 3.000 liter per second dan pembangunannya on the track. Saat ini pembangunannya sudah mencapai 73 persen," kata Arief.
Untuk wilayah barat Jakarta, lanjutnya, PAM Jaya memaksimalkan operasional IPA Pejompongan di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Kemudian, untuk layanan di selatan Jakarta, pihaknya membangun IPA Pesanggrahan dan IPA Ciliwung.
"Untuk IPA Pesanggrahan akan beroperasi pada 2025 dan Ciliwung pada 2026. Mudah-mudahan kendalanya tidak terlalu banyak, sehingga pada 2030 pelayanan air perpipaan bisa 100 persen menjangkau masyarakat Jakarta," pungkasnya.
(Cah)