Fakta Baru Penganiayaan Mahasiswi UTM Madura oleh Sang Pacar

fin.co.id - Presiden Mahasiswa (Presma) BEM KM Univesitas Trunojoyo Madura (UTM) Anis Anwary mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan tidak hanya satu bukti penganiayaan oleh mahasiswa Fakultas Teknik terhadap pacarnya.

Kasus ini menyeruak setelah viral video kejadian di depan kamar kos korban.

Mendapatkan informasi ini, Anis mengungkapkan bahwa pihaknya segera menelusuri kabar ini.

"Kami mendapatkan informasi laporan kejadian kemarin (21 September 2024), tepatnya di siang hari, langsung bergerak untuk mencari identitas korban dan pelaku," kata Anis kepada Disway, 22 September 2024.

Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan bahwa pelaku merupakan mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 22 UTM asal Gresik berinisial AFI (21 tahun).

Sedangkan korban, F (21 tahun), merupakan mahasiswa di fakultas yang sama dari Gresik.

Dalam penelusurannya, Anis mengungkapkan menemukan bukti kekerasan yang sama, namun di waktu yang berbeda.

"Setelah kami coba untuk mencari informasi lebih detail, ternyata kedua orang ini berpacaran dan mirisnya lagi kami menerima video lagi dengan kasus kekerasan yang sama namun di waktu yang berbeda," ungkapnya.

Dengan begitu, pihaknya menyimpulkan bahwa kekerasan oleh AFI kepada kekasihnya ini terjadi tidak hanya sekali.

Pihaknya pun berusaha menjangkau korban karena dikhawatirkan wanita tersebut mendapatkan intimidasi.

"Kami takutkan perempuan ini (korban) mendapatkan intimidasi, tekanan, atau apa pun itu dari keluarga pelaku karena memang sangat masif sekali pemberitaan baik di media lokal maupun nasional pasca video itu beredar," bebernya.

Lebih lanjut, kasus ini telah mendapatkan penanganan dari Tim Satgas PPKS UTM serta dilaporkan ke Polres Bangkalan pada Minggu, 22 September 2024.

Terkait kasus ini, Anis menegaskan bahwa pihaknya mengutuk keras kejadian ini dan akan mengawal kasus ini hingga korban mendapatkan keadilan.

"Kami BEM KM UTM dan saya pribadi Presiden Mahasiswa sangat menyayangkan terjadi adanya kejadian ini karena secara status mereka berdua masih mahasiswa. Kemudian yang jelas kami secara tegas mengutuk kekerasan terhadap perempuan di mana pun terkhusus kejadian yang baru saja terjadi kemarin," tandasnya.

"Kami kawal kasus ini hingga tuntas, artinya hingga korban mendapatkan keadilan dan pelaku dihukum dengan hukuman yang layak," pungkasnya. (Ann)